Ayah kau di rumah dan uruslah  si bungsu. Ia ada ujian dan tak kuajak pergi.Â
Tolong uruslah seperti perlakuanku padanya.Â
Ayah itu diam. Dan menjawabnya walau sepatah kata pelan. Hanya mengangguk saja. Karena akan kehilangan. Nanti tak ada yang menyiapkan wedang dan sarapan pagi untuknya.
Akan mandiri. Dan bersama si buyung.Â
Lima hari sudah urus si bungsu. Dan dirinyaÂ
Si bungsu  tak bersama ibunya. Hanya dengan ayah saja.Â
Ia anak yang baik. Walau ia  tak senyaman dengan  ibu. Ia tetap asyik. Bisa kompak menyiapkan menu pagi dan bareng sekolah.
Ayah itu baru merasakan. Ditinggalkan di rumah. Memang susah.Â
Sb4.4.6.23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H