Mohon tunggu...
W Agung  Sutanto
W Agung Sutanto Mohon Tunggu... Guru - Sambang agar Sambung

guru jas sd di Gunungkidul

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Praktik Baik dalam Merdeka Belajar dan Pemetaan Belajar Olahraga pada Anak SD

2 Mei 2023   16:24 Diperbarui: 2 Mei 2023   16:27 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
materiyati,bogspot.com

Apa untungnya pemetaan belajar olahraga pada anak  sekolah dasar (SD). Sebagai solusi cerdas dan inovasi yang layak diapresiasi baik. Juga gencarnya masyarakat pelaku olahraga berharap  pada generasi penerus yang lebih berkualitas. Utamanya agar mempunyai prestasi olahraga yang bagus. 

Masyarakat dapat melihat  langsung  di lapangan. Pada   even Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (OOSN) di gelar di kabupaten. Ada beberapa dari atlet yang  mampu memecahkan rekor. 

Dari kegiatan tahunan iyu tampak adanya  kekuatan yang muncul dari empat  penjuru. Hal ini tak lepas didukung oleh faktor alam dan warga masyarakatnya. Berupa budaya gemar olahraga menjadi kebiasaan warga setempat  sevara turun temurun. 

Sebagaimana di Gunungkidul tepatnya di Kapanewon Panggang. Di daerah ini setiap hari warganya gemar main  bola voli. Setiap sore mereka bermain. Bahkan di setiap rumah punya lapangan. 

Kegiatan layaknya main bareng (mabar) anak milenial. Namun disini   mereka bermain dengan lintas usia. Mungkin untuk nggenepi emak-mak-nya. 

Sebuah pemandangan yang bagus. Karena mereka belajar dan gembira bareng. Sehingga tak heran dari sini muncul pemain daerah yang bagus. Itu juga seusia SD. 

Pedulinya  masyarakat pelaku olahraga menjadikan kian kuat untuk mengembangkan  kemampuan olahraga. Termasuk juga yang terjadi pada siswa tersebut. 

Bahkan di Karangmojo seorang warga desa Wiladeg  dengan  rela membuat gedung olahraga (GOR) untuk memberi vasilitas warganya agar gemar voli. Dan ini bermula dari anaknya yang juga suka olahraga ini. Dan dibangun GOR yang bagus. 

"Silakan anak-anak dibawa kemari,Pak!" Saat itu aku melihat progres pembangunannya.

Sebuah angin segar untuk siswaku. Dan mereka juga suka. Karena mereka juga ikut pelatihan di balai dusun. Dan dilatih seorag penggiat voli. Dan Mas Tug ini yang punya sarana gedungnya. 

Juga  di area timur ada GOR untuk badminton. Warganya dari anak hingga tua masih giat bermain. Sebagaimana Mbah Mar warga Ngawen itu kini bersama cucunya juga gemar badminton. Dan oleh ayahnya dibuatkan gedung badminton di Beji Gunungkidul dengan 3 lapangan. Dari sini juga muncul para atlet badminton bagus. 

Di zona utara tepatnya di Nglipar ada pondok atletik. Yang diasuh oleh pelaku yang kompeten di cabang olahraga ini. Pak Par yang tak asing lagi bagi warga Gunungkidul. Dengan rasa peduli dan menyediakan pondok atletik. Yang didalamnya mengembangkan olahraga ini layaknya hidup di pondok pesantren. Para peserta disela kegiatan sekolah.  Dengan  menginap di pondok dengan menu  berlatih olahraga. Wow pokoknya mereka mendapatkan pembekalan ilmu dan juga pelatihan yang terarahkan. Dari mereka muncul atlet yang andal. 

Renang dikatakan mustahil ada di  Gunungkidul. Mereka berasumsi bahwa di Gunungkidul kurang air. Maka tak demikian saat ini. Munculnya perenang daerah yang juga hasil dari polesan dan sabetan dari warga setempat. Mereka membangun kolam dengan harapan bisa menjadi sumbangsih buat masyarakat luas. Sebagaimana di Ponjong, Nglipar dan juga Ngawen.  

Dan masih nanyak  juga yang tersebar dengan rasa pedulinya. Pecinta olahraga ini telah bergerak  sebagai warga masyarakat yang peduli kemajuan olahraga di daerahnya. 

Dan layaknya sekolah-sekolah yang memberikan pembekalan dan menyediakan ruang beraktifitas dengan maksimalnya.

Warga yang baik ini menjadi distributor  yang baik untuk kemajuan olahraga. Dimulai sejak anak duduk di  sekolah dasar. Ini  dengan harapan masih anak itu mempunyai keluasan gerak yang baik. Mereka adalah modal besar  pengembangan olahraga ke depan. 

Masyarakat bergerak dalam mendampingi anak-anak. dengan rasa gembira. Karena anak  di bangku  SD itu , masih dalam usia  bermain. Sehingga  perlu mendapatkan pengasuh dari pelaku olahraga yang telah mumpuni. Tujuannya agar aktifitasnya dapat terarah. Salam olahraga. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun