Mohon tunggu...
W Agung  Sutanto
W Agung Sutanto Mohon Tunggu... Guru - Sambang agar Sambung

guru jas sd di Gunungkidul

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Jabat Erat di Lebaran Penuh Hikmat

23 April 2023   13:07 Diperbarui: 23 April 2023   13:09 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendekat dan berjabat tangan. Dari berbagai penjuru bumi. Mereka memandang  tak ada kata jauh selama bisa ditempuh. Maka kini  tak ada lagi jarak yang menghalanginya. 

Hati adalah jalan yang menghubungkan untuk bisa bersama. Ulurkan hati untuk saling menebar kebaikan. Dan di bulan Syawal adalah waktu tepat saling bermaaf. 

Lebaran jadi momentum yang pas. Semua kerabat bisa menyatu di suasana yang sakral. Agenda jabat tangan tahunan yang telah menjadi tradisi. Tak sekedar kerabat namun semua warga yang tersebar kini merapat di tanah kelahirannya. 

Niat itu yang jadi penguat untuk mendekat. Hati dan tekat yang sama. Mampu merekatkan hati dan tekat untuk membangun lembaran baru. Kini adalah bulan pembenahan. Semua coretan tinta yang semrawut kita hilangkan. Kita tutup dengan lembaran putih 

Momen lebaran jadi magnet penarik saling bertemu.  Karena yang dari luar kota pada  berduyun menuju asal muasalnya. 

Bogor,Lampung dan Borneo bisa bersama di rumah Akung. Sudah dua tahun lalu tak bisa pulang. Dan kini semua bersama dan dapat menyatukan hati. Yang sudah sekian waktu terjeda beberapa waktu. Kondusi yang sungguh menebarkan keberkahan. 

Semua lini dapat  terjalin dengan  rapi. Memanfaatkan di momentum lebaran ini. Dikatakan sebagai   waktu tepat menata hati. Membenahi langkah yang lebih baik. Menjadi  langkah yang baru penuh harapan.

Lebaran itu media mengeratkan hati meraih keberkahan di hari yang suci. 

Salam lebaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun