Mohon tunggu...
W Agung  Sutanto
W Agung Sutanto Mohon Tunggu... Guru - Sambang agar Sambung

guru jas sd di Gunungkidul

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Reog Desa Brijo Trucuk Klaten Menembus Era Milenial

19 April 2023   21:48 Diperbarui: 19 April 2023   21:50 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gema reog  Brijo Trucuk Klaten masih menggelegar. Tiap pasca lebaran secara rutin menggelar pentas. Even ini sebagai agenda yang sudah 80-an tahun lebih sudah digelar . 

Bagi generasi milenial ini untuk meramaikan momen lebaran. Padahal ada muatan filosofis dan sosiologis yang tak diketahuinya. Yang jelas reog masih eksis dan lestari di era digital. 

Ada info yang bisa jadi perhatian. Yakni dari leluhur yang kini sudah berusia 85-an tahun. Kung Panut yang meneruskan dari keterangan leluhurnya. Bahwa ada muatan dengan adanya peristiwa kala itu. "Bila tak ada pagelaran reog dikawatirkan warga desa setempat mengalami pagebluk."Ada hal-hal yang tak diinginkan akan melanda desa. Dan bagi mereka yang saat ini meneruskan agenda ini. Entah momentum apa yang dijadikan spirit. Yang jelas melestarikan budaya pendahulunya. 

gambar via Dunia Iffah Ipeh
gambar via Dunia Iffah Ipeh

Dengan seiring perkembangan zaman maka ada beberapa muatan yang dijadikan rujukan. Reog sebagai cirikhas di kawasan setempat. Bahwa even ini menjadi ikon desanya. Juga dalam kaitan mengembangkan khasanah wisata di Klaten.

Reog Brijo sudah kondang semenjak dulu. Semenjak Kung Panut masih kecil. Bahkan kini sudah bercucu dan buyut. tetap ada. 

 "Ayo nonton reog!" Ajak kawanku yang berdomisili di Brijo ini. 

Ini sebagai sinyal saking kuatnya masyarakat dalam melestarikan budaya ini. 

gambar via Dunia Iffah Ipeh
gambar via Dunia Iffah Ipeh

Gerak dan alunan musik reognya yang agak beda dengan lainnya. Di sela adegan pernah dinyalakan mercon sebesar tiang telepon. Itu dulu kala (tahun 70 sampai 80-an)  saat  mercon belum seketat kali ini. Saat ini hanya yang kecil-kecil saja. Termasuk dikemas menjadi  berupa kembang api dan ledakannya di udara.  Adanya bunyi ledakan mercon menyebabkan permainan reog tampak meriah. Dengan letusan mercon dari  kertas  sehingga ledakannya kertas yang berpuing-puing ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun