Ramadan adalah bulan evaluasi secara total. Menyangkut diri kita selama ini. Adakah perilaku yang melenceng dan menyebabkan jauh dari tuntunan agama. Juga kita cek adakah yang teraniaya oleh perilaku kita.Â
Secara sederhana Melihat  aktivitas manusia bisa dianalogkan seperti mesin mobil. Perlu secara berkala  harus dicek semua kondisinya. Adakah yang rusak dan segera diperbaiki. Agar bisa digunakan sewaktu-waktu agar berjalan baik. Juga awet mesinnya.Â
Baiklah mulai dari diri kita. Kita cek amaliah sehari-hari. Menyangkut kebiasaan dalam menjalankan ibadah rutin harian. Ini sebagai kewajiban dalam ibadah khusus. Seperti shalat,puasa dan zakat. Apakah masih bolong-bolong salatnya. Apakah sudah berjalan baik dengan berjamaah di masjid.Â
Juga secara kebiasaan sehari-hari dalam menjaga kesehatan jasmani. Dengan makan dan istirahat serta olahraga teratur. Terus kesehatan tubuh kita. Perlu dijaga organ tubuh agar selamat dan sukses menggapai bahagia yakni taqwa.Â
Ada organ pokok yang harus dijaga agar tak merusak diri kita dan juga orang lain.Â
Ada organ  mata, telinga, perut,hati dan tangan. Dengan memfungsikan amanah inderawi itu untuk kebaikan. Mata untuk melihat kebesaran ciptaan Alloh.Â
Telinga untuk mendengarkan petuah dan nasihat agama. Jauhkan dari menyadap berita jahat dan dosa.
Perut kita diisi barang halal dan sehat, Jangan asal makan saja. Ingat bahwa perut sumber penyakit bila tak hati-hati mengisinya. Dan bisa menyeret ke neraka.Â
Pentingnya Hati jadi mesin sentral dalam mengendalikan gerak kita. Ini sebagai komandan dalam aktifitas. Maka diisi dengan petuah dan ajaran agama.Â
Usai dengan soal berkaitan dengan khalik. Maka juga baik dalam  komunikasi dengan sesama. Kita cek apakah diri kita ada kepedullian terhadap sesama. Menolong kesulitan mereka dan menghindari permusuhan. Bila ada maka ada harapan kebaikan yang tercurahkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H