Mohon tunggu...
W Agung  Sutanto
W Agung Sutanto Mohon Tunggu... Guru - Sambang agar Sambung

guru jas sd di Gunungkidul

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Raudhah

30 September 2012   05:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:28 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Roudloh

Nama yang terletak antara rumah baginda Nabi dengan kubah pengimamam di masjid Nabawi. Taman yang dapat diartikan bagi kita. Nama tempat yang istimewa bagi pelaksanan do`a. Berjuta bahkan semua ingin mendekat dan melantunkan berjuta maksud hati dan harapan pada Illahi. Sebuah ilustrasi bahwa berjuta manusia berebut tempat yang mulia. Setiap insan berjuta keinginan dan disinilah banyak yang menuangkan hati dalam tempat yang suci. Digelar dalam nuansa hati dan hari yang selalu berrebut tempat yang suci. Semua sebenarnya dapat dijadikantempat munajat bagi setiap diri. Berebut tempat janganlah menjadi tujuan utama. Namun hatilah kita arahkan senantiasa bertaut dan bersambung dengan san illahi allah SW.

Taman berjuta harapan. Di kala baginda nabi saat itu masih hayat. Antara rumah dan pensholatan atau masjid. Di situlah terbenatang sebuah nama yang indah. Roudloh disebut bagi kita sekarang. Ada keyakinan tempat yang mustajabah dalam melantunkan doa. Walaupun disinilah doa kita akan tetap terdengar. Hati yang benar sabar dan tetap bersambung di setiap saat. Seorang hamban akan senantiasa menyatu dalam sebuah tautan indah.

Rebutan tempat ini. Ku amati denganindera penglihatan. Berjuta manusia kian hari seperti gumpalan batu es yang bergulung semakin tebal besar dan banyak. Orang –orang yag berdatangan dari segala penjuru pelosok dunia. Di sinilah terdapat sebuah pembelajaran kita bersama tentang tempat yang menjadi sentral budaya dan penggerak utama dalam beribadah. Sungguh indahnya berjuat dalam satu arah yang terpila menjadi sebuah gerak dalam menuntun ke arah yang mulia. Sampai ditulis saat ini penulis juga adaanimo dan sebuah rencana besar menuju ke sana. Namun berjuta orang satu tujuan selalu berebut dan sungguh sebuah lautanmanusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun