Dua tak biasanya identik dengan mesin. Banyak jenis mesin dan manfaatnya .Banyak keunggulan dari masing-masing jenis mesin. Tetapi sekarang kelihatannya sudah tidak lagi ngorbit untuk tenaga 2 tak untuk transportasi. hanya kadang kala untuk membuat sensasi mencintai barang itu. Melalui klub-klub penggemar 2 tak. Kenyataan di sekitar saya kebanyakan untuk ngojek atau menarik barang ke sawah atau ladang.
Ternyata dua tak yang unik dan menarik diperhatikan, disaat acara kumpul-kumpul warga di kampungku ada dari berbagai kalangan dan usia. Dari mbah-mbah sampai le..le/dik-dik berkumpul istirahat dan menikmati waktu dalam sendau gurau.
Bagi anak muda disela istirahatnya ada yang ngobrol sambil merokok. Bagi orang tua merokok sudah biasa dan menggunakan ting we alias nglinting dewe. Wah ini yang bikin repot, selain asapnya banyak dan baunya menyesakkan nafas.
Ada yang nyeletuk wah..jan koyo mesin 2 tak. Ucapan dari salah satu anak muda yang berkumpul di arena itu. Jan kemendeng tenan/berkabut. Lha wong banyak orang tua tempo dulu yang mengisap ting we. jadinya seperti arena balap dan seperti foging DB.
Secara sehat memang rokok mengganggu semuanya. Alangkah baiknya yha ditempat yang aman, maksudnya aman dari orang lain dan dirinya. Berarti yha gak disulut alias di emut atau dikantongi saja. Ini bagi yang tidak suka rokok.
Bagi yang suka akan terganggu dan terusik kebebasannya. Sebaiknya yha angon papan. Jangan sembarang tempat atau lebih baik diganti aktivitas yang lain. Bila setuju ....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H