Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Konsultan - wellness coach di Highland Wellness Resort

Makan dengan makanan yang kita olah sendiri dengan bumbu organik tanpa perasa dan bahan kimia, dapat menyembuhkan hampir semua penyakit.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Vitalitas (Ranjang) dan Metabolisme

10 Desember 2024   11:19 Diperbarui: 10 Desember 2024   11:19 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tanya Bayu apa yang biasanya dia makan sehari-hari. Ternyata, makanan cepat saji sering jadi pilihan praktisnya. Saya tidak heran. Pola makan seperti ini bisa mengganggu metabolisme, apalagi kalau terlalu banyak gula, karbohidrat olahan, dan lemak trans.

Sebaliknya, makanan kaya nutrisi seperti protein, lemak sehat, dan serat justru mendukung metabolisme. Misalnya, telur, ikan, alpukat, dan sayuran hijau adalah pilihan yang sangat baik. Mereka tidak cuma mendukung produksi testosteron, tapi juga membantu tubuh mengolah energi dengan lebih efisien.

"Jadi, kalau gue mulai makan sehat, efeknya bakal langsung terasa ya?" tanya Bayu dengan mata berbinar. Saya mengangguk sambil berkata, "Mungkin nggak langsung dalam hitungan hari, tapi kamu bakal mulai merasa lebih bertenaga, lebih fokus, dan... yah, kamu tahu lah."

Selain pola makan, aktivitas fisik juga penting. Bayu mengeluh bahwa dia jarang olahraga, dan saya langsung tahu itu salah satu penyebab masalahnya. Olahraga seperti latihan kekuatan atau kardio membantu meningkatkan aliran darah, membakar lemak, dan merangsang produksi hormon testosteron.

Saya kasih dia tantangan sederhana: jalan cepat atau jogging selama minimal 30 menit sehari, ditambah latihan beban ringan dua kali seminggu. "Bikin tubuh kamu aktif," kata saya. "Metabolisme kamu bakal meningkat, dan itu bakal terasa di semua aspek kehidupan."

Percakapan kami berlanjut ke topik lain yang sering dianggap sepele: stres dan tidur. Saya tanya Bayu apakah dia sering merasa stres. Jawabannya, tentu saja, iya. Stres kronis meningkatkan hormon kortisol yang bisa mengganggu produksi testosteron. Ditambah lagi, kurang tidur sering kali memperburuk masalah ini.

Saya sarankan dia untuk mulai rutin meditasi ringan atau yoga, dan pastikan tidur berkualitas setiap malam. "Tubuh kamu butuh waktu buat memperbaiki dirinya sendiri," kata saya.

Bayu tampak lebih optimis di akhir percakapan kami. "Gue nggak nyangka kalau vitalitas gue sebenarnya bisa diperbaiki," katanya. Saya tersenyum, lalu menambahkan, "Vitalitas itu kayak investasi, Bay. Kamu jaga metabolisme kamu, dan kamu bakal dapat dividen di banyak aspek hidup, termasuk yang kamu sebutin tadi."

Obrolan itu jadi pembuka buat Bayu---dan mungkin juga buat kamu yang membaca ini---untuk mulai memperhatikan metabolisme. Kesehatan itu bukan soal usia, tapi tentang bagaimana kita merawat tubuh kita.

Dengan metabolisme yang sehat, bukan cuma vitalitas di ranjang yang meningkat, tapi juga energi, kepercayaan diri, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Jadi, siap untuk mulai investasi di kesehatan kamu?

Kopi saya habis! Mau traktir saya kopi lagi agar cerita kita lebih panjang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun