Â
Apa yang Terjadi Ketika Kalori di Bawah BMR?
Ketika tubuh mendapatkan asupan kalori di bawah BMR, efek buruk mulai muncul:
- Penurunan Laju Metabolisme
Tubuh menganggap kekurangan kalori ini sebagai ancaman kelaparan. Akibatnya, metabolisme melambat untuk menghemat energi, seperti lampu yang diredupkan agar tidak cepat kehabisan daya.
- Kehilangan Massa Otot
Karena tubuh tidak mendapatkan cukup energi dari makanan, otot akan dipecah untuk menghasilkan energi. Ini adalah kerugian besar, karena otot membantu membakar lebih banyak kalori bahkan saat kita tidak aktif.
- Gangguan Hormon
Diet ekstrem ini mengganggu hormon seperti leptin (pengatur rasa kenyang) dan ghrelin (pemicu rasa lapar). Selain itu, hormon tiroid yang berperan dalam metabolisme pun ikut terganggu.
- Kekurangan Nutrisi Esensial
Asupan yang terlalu rendah tidak hanya kekurangan kalori, tetapi juga vitamin dan mineral penting. Akibatnya, tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda defisiensi seperti rambut rontok, kulit kusam, hingga gangguan sistem imun.
Â
Mengapa Diet Ekstrem Gagal dalam Jangka Panjang?
Diet seperti ini hanya fokus pada angka timbangan, bukan pada kesehatan tubuh. Memang, berat badan turun dengan cepat di awal, tetapi ketika metabolisme melambat, tubuh mulai menyimpan lebih banyak lemak sebagai cadangan energi. Ini sering disebut efek yoyo, di mana berat badan naik-turun drastis.
Seperti teman saya, orang-orang yang menjalani diet ekstrem cenderung kembali ke pola makan semula setelah merasa terlalu lelah atau sakit, dan berat badan mereka melonjak lebih tinggi daripada sebelum diet.