Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ingin Belajar Menulis Skenario? Ketahui Istilah Dasar Ini!

4 Agustus 2024   14:29 Diperbarui: 4 Agustus 2024   14:31 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat saya disodori skenario film yang diangkat dari novel saya, Diary Pramugari, untuk saya revisi, maka saat itu saya harus belajar bagaimana menulis skenario film dan istilah-istilah khusus yang digunakan di dalamnya. Bagi saya, seorang penulis novel yang memulai menulis skenario film, tentu tidak mudah karena menulis novel berbeda dengan menulis skenario film. Namun dengan belajar kita menjadi bisa. Dengan belajar yang tadinya tidak tahu menjadi tahu. Hampir sebulan lebih saya membolak-balik skenario yang saya terima untuk saya pelajari. Dan kini saya ingin membagikan beberapa istilah penting dalam penulisan skenario film yang saya ketahui.

Menulis skenario adalah seni yang memadukan kreativitas dengan teknik yang spesifik. Untuk menghasilkan skenario yang berkualitas, penulis perlu memahami dan menggunakan istilah-istilah dasar yang umum digunakan dalam industri perfilman. Mari kita bahas istilah-istilah penting dalam penulisan skenario dan memberikan contoh bagaimana istilah-istilah tersebut digunakan. Dengan memahami istilah-istilah ini, Anda dapat menulis skenario yang lebih profesional dan mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam produksi film.

1. INT./EXT. (Interior/Exterior)

Istilah ini digunakan untuk menunjukkan apakah adegan terjadi di dalam ruangan (Interior) atau di luar ruangan (Exterior). Penulisan ini selalu diikuti oleh lokasi dan waktu adegan.

Contoh:

INT. BANDARA -- SIANG

EXT. PELABUHAN -- SENJA

2. Slugline

Slugline, juga dikenal sebagai heading atau master scene heading, adalah baris yang mendeskripsikan lokasi dan waktu adegan. Slugline selalu ditulis dengan huruf besar.

Contoh:

INT. KAFE DI PELABUHAN -- MALAM

Slugline memberikan informasi penting kepada kru produksi mengenai di mana dan kapan adegan berlangsung, sehingga mereka dapat mempersiapkan set, pencahayaan, dan elemen lainnya dengan tepat.

3. Action

Action adalah deskripsi aksi atau apa yang terjadi di layar. Bagian ini ditulis dalam bentuk paragraf dan menceritakan apa yang dilihat oleh penonton.

Contoh:

Jingga berdiri di tepi pelabuhan, angin meniup rambutnya. Matahari terbenam, menciptakan pemandangan indah dengan warna jingga yang memukau.

Action harus jelas dan singkat, memberikan gambaran yang akurat tentang apa yang terjadi tanpa terlalu banyak detail yang tidak perlu.

4. Character

Character adalah nama karakter yang akan berbicara. Nama karakter selalu ditulis dengan huruf besar dan ditempatkan di tengah halaman.

Contoh:

JINGGA

5. Dialogue

Dialogue adalah percakapan yang diucapkan oleh karakter. Dialogue ditulis di bawah nama karakter dan biasanya diindentasi lebih ke tengah.

Contoh:

JINGGA

"Iya, itu aku."

Dialog harus natural dan sesuai dengan karakter serta situasi. Ini adalah elemen penting dalam membangun karakter dan menggerakkan plot.

6. Parenthetical

Parenthetical adalah petunjuk kecil yang menunjukkan bagaimana dialog seharusnya diucapkan atau aksi kecil yang terjadi saat dialog diucapkan. Parenthetical ditempatkan di antara nama karakter dan dialog.

Contoh:

JINGGA

(tersenyum malu)

"Iya, itu aku."

Parenthetical harus digunakan secara hemat dan hanya ketika benar-benar diperlukan untuk memberikan konteks tambahan pada dialog.

7. Transition

Transition adalah petunjuk untuk perpindahan adegan. Transisi biasanya ditempatkan di sebelah kanan halaman.

Contoh:

CUT TO:

Transisi umum lainnya termasuk FADE IN, FADE OUT, dan DISSOLVE TO. Meskipun transisi penting, mereka harus digunakan dengan bijaksana agar tidak mengganggu alur cerita.

8. Voice Over (V.O.)

Voice Over adalah dialog atau narasi yang diucapkan oleh karakter tetapi tidak berasal dari adegan yang sedang ditampilkan. Biasanya digunakan untuk narasi internal atau cerita yang diceritakan oleh karakter.

Contoh:

NARASI JINGGA (V.O.)

"Setiap penerbangan membawa cerita, setiap landasan pacu adalah awal dan akhir dari sebuah perjalanan."

9. Off Screen (O.S.)

Off Screen adalah dialog yang diucapkan oleh karakter yang tidak terlihat di layar tetapi berada di tempat kejadian.

Contoh:

SATYA (O.S.)

"Hei, kau pramugari yang sering kulihat di sini, bukan?"

Off Screen berguna untuk menunjukkan bahwa ada lebih banyak karakter atau aktivitas yang terjadi di luar bidang pandang kamera.

10. Montage

Montage adalah serangkaian adegan pendek yang biasanya menunjukkan perjalanan waktu atau berbagai aksi yang terjadi secara bersamaan. Montage membantu mempercepat alur cerita atau menunjukkan perkembangan karakter secara visual.

Contoh:

MONTAGE:

- Jingga dan Satya tertawa di kafe.

- Jingga dan Satya berjalan di tepi pantai.

- Jingga dan Satya berbagi cerita di bawah pohon besar.

END MONTAGE.

Montage harus dirancang dengan hati-hati untuk memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan jelas oleh penonton.

11. Beat

Beat adalah petunjuk untuk jeda singkat dalam dialog, biasanya untuk memberikan efek dramatis.

Contoh:

JINGGA

(beat)

"Aku tak tahu harus berkata apa."

Beat membantu menambah kedalaman emosional pada dialog dan dapat digunakan untuk membangun ketegangan atau memberikan momen refleksi.

12. POV (Point of View)

POV menunjukkan bahwa adegan dilihat dari sudut pandang karakter tertentu.

Contoh:

JINGGA'S POV: SATYA berjalan mendekat dengan senyum di wajahnya.

Penggunaan POV dapat menambah kedekatan dan keterlibatan penonton dengan karakter utama.

13. Superimpose (SUPER)

Superimpose adalah teks atau gambar yang ditambahkan di atas gambar utama, biasanya digunakan untuk menunjukkan informasi tambahan seperti waktu dan tempat.

Contoh:

SUPER: "TIGA BULAN KEMUDIAN"

Superimpose harus digunakan dengan hati-hati agar tidak mengganggu visual utama tetapi cukup jelas untuk memberikan informasi penting kepada penonton.

14. CUT TO:

CUT TO adalah perintah untuk memotong langsung ke adegan berikutnya. Ini adalah salah satu transisi yang paling sering digunakan.

Contoh:

CUT TO:

15. FADE IN: / FADE OUT:

FADE IN dan FADE OUT adalah transisi dari hitam ke gambar (FADE IN) atau dari gambar ke hitam (FADE OUT). Biasanya digunakan di awal dan akhir film atau adegan.

Contoh:

FADE IN:

INT. KAMAR HOTEL - PAGI

Jingga terbangun dan melihat ke luar jendela.

FADE OUT.

16. DISSOLVE TO:

DISSOLVE TO adalah transisi di mana satu gambar perlahan menghilang sementara gambar lain muncul, sering digunakan untuk menunjukkan perjalanan waktu.

Contoh:

DISSOLVE TO:

EXT. TAMAN - SIANG

Jingga duduk di bangku taman, menatap langit.

Dissolve To memberikan transisi yang lebih halus dan elegan antara dua adegan, sering kali digunakan untuk menunjukkan bahwa waktu telah berlalu atau untuk menyambungkan dua adegan yang terkait secara emosional atau tematis.

Memahami dan menggunakan istilah-istilah ini dengan benar akan membantu Anda menulis skenario yang lebih profesional dan efektif. Dengan mengikuti format yang telah ditentukan dan memanfaatkan istilah-istilah ini, Anda akan mempermudah proses produksi dan memastikan bahwa visi Anda dapat diwujudkan dengan tepat oleh sutradara, pemain, dan kru film. Selamat menulis!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun