Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Konsultan - wellness coach di Highland Wellness Resort

Makan dengan makanan yang kita olah sendiri dengan bumbu organik tanpa perasa dan bahan kimia, dapat menyembuhkan hampir semua penyakit.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyusuri Gornaya Sloboda, Desa Kecil di Rusia yang Jauh dari Keriuhan dan Kekacauan Kota Besar

1 Mei 2024   06:51 Diperbarui: 6 Mei 2024   05:34 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di bawah bayang-bayang pegunungan Ural yang megah, terhampar sebuah desa kecil yang jarang tercatat dalam peta atau percakapan---Gornaya Sloboda. 

Dikelilingi oleh raksasa-raksasa berbatu yang melindungi dan mengisolasi, desa ini menghadirkan gambaran dunia lain, dunia yang jauh dari keriuhan dan kekacauan kota besar.

Gornaya Sloboda berdiri seolah-olah dalam sebuah lukisan alam yang mewah, di mana langit dan bumi bertemu di cakrawala jauh, disatukan oleh pegunungan yang menawan dengan puncaknya yang tertutup salju abadi.

Matahari terbit membanjiri lembah dengan cahaya emas, mengecat puncak-puncak dengan nuansa merah muda dan ungu, sementara matahari terbenam memeluk desa dalam kehangatan cahaya jingga yang meredup perlahan.

Penduduk desa, sebagian besar adalah petani dan pengrajin, mengikuti irama alam dalam setiap aspek kehidupan mereka.

Mereka bangun seiring fajar dan bekerja di ladang dan bengkel sampai senja mencium tanah.

Kehidupan mereka adalah simfoni kerja keras dan kepuasan sederhana, yang dilakukan di bawah pengawasan puncak-puncak yang agung.

Di Gornaya Sloboda, setiap tangan terampil, setiap punggung kuat, setiap pikiran cerdas memainkan perannya dalam tapestri kehidupan desa.

Para petani, dengan lembut namun tangguh, membajak, menanam, dan menuai---mengolah tanah yang telah diberkati oleh alam dengan kekayaan mineral yang luar biasa.

Para pengrajin, mengukir kayu dan batu, membentuk keindahan dari bahan mentah yang disediakan oleh lembah dan lereng mereka.

Dari sisi geografis, Gornaya Sloboda terletak sekitar 1,500 kilometer timur dari Moscow. Jarak ini, sementara cukup jauh dalam ukuran fisik, terasa lebih jauh lagi dalam perbedaan gaya hidup dan waktu kehidupan.

Di sini, di Gornaya Sloboda, waktu seolah berjalan dengan langkah yang lebih pelan, lebih menyesuaikan dengan alam daripada dengan jam tangan.

Hidup di Gornaya Sloboda bukan tanpa tantangan.

Musim dingin bisa keras dan panjang, mencoba stamina dan ketahanan penduduk yang gigih.

Namun, musim semi membawa pembaruan yang nyata, dengan bunga-bunga liar yang mekar dalam eksplosi warna yang cerah melawan hijau tua rumput dan daun.

Musim panas adalah waktu perayaan, ketika hasil panen dihargai dan kebersamaan dirayakan.

Para penduduk Gornaya Sloboda memahami arti ketergantungan---tidak hanya pada satu sama lain tetapi juga pada alam yang mereka hormati dan puja. 

Mereka hidup dengan keyakinan bahwa alam, dalam semua kebrutalan atau keindahannya, adalah pemberi serta pengambil kehidupan.

Mereka belajar untuk membaca tanda-tanda alam, mendengarkan bisikan angin, dan menghormati heningnya salju yang turun.

koleksi pribadi
koleksi pribadi

Di desa ini, malam adalah untuk berkumpul di dekat perapian, berbagi cerita dan lagu yang telah diwariskan melalui generasi.

Anak-anak mendengarkan dengan mata yang terbuka lebar, membayangkan pahlawan dan peri dari masa lalu, sementara orang dewasa mengangguk dalam pengakuan terhadap kebenaran abadi yang ditemukan dalam dongeng-dongeng tersebut.

Setiap hari di Gornaya Sloboda adalah renungan tentang kehidupan, sebuah meditasi atas eksistensi yang bersandar pada batu-batu yang kokoh dan lahan yang subur.

Di sini, di antara puncak-puncak yang menjulang dan lembah-lembah yang dalam, manusia dan alam berdialog dalam bahasa yang tidak membutuhkan kata-kata---bahasa kehadiran, ketahanan, dan harapan yang abadi.

Gornaya Sloboda adalah lebih dari sekadar tempat; desa itu adalah pernyataan tentang hidup dan semua kemungkinannya, tentang perjuangan dan kegembiraan, tentang kematian dan kelahiran kembali.

Di lembah-lembah dan di puncak-puncak Ural, di dalam hati setiap penduduknya, cerita-cerita lama dan baru terus diceritakan, tidak hanya untuk mengingat dari mana mereka berasal, tetapi juga untuk membayangkan kemana mereka akan pergi.

Dalam lekukan lembah yang tersembunyi di pegunungan Ural, penduduk desa Gornaya Sloboda telah membangun komunitas yang unik berdasarkan prinsip-prinsip realisme logis.

Masyarakat ini, yang tidak mengidentifikasi diri mereka dengan agama apapun, tidak juga dengan label atheis; mereka lebih memilih untuk dikenal sebagai "masyarakat realistis logis". Bagi mereka, realisme bukan hanya cara melihat dunia, tetapi juga cara hidup.

Penduduk desa ini hidup dalam kesadaran bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan dengan demikian, setiap individu di desa membawa tanggung jawab yang mendalam atas tindakannya.

Mereka hidup rukun bukan karena takut akan hukuman ilahi, melainkan karena pengakuan atas interdependensi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Keseimbangan ini menciptakan stabilitas dan harmoni di antara mereka, tanpa perlu dogma atau ajaran dari kitab suci.

Ketika era digital merambah ke semua sudut dunia, termasuk desa terpencil seperti Gornaya Sloboda, warganya mendapat akses ke informasi luas melalui internet. Seringkali mereka menemukan konsep-konsep seperti 'Tuhan yang mengawasi' dalam berbagai siaran.

Namun, reaksi mereka terhadap ide-ide tersebut sering kali pragmatis dan tak terpengaruh. "Tuhan adalah konsep yang tidak dapat diverifikasi secara objektif," komentar seorang penduduk tua di desa itu dengan tenang.

Bagi mereka, konsep seperti Tuhan tidak diperdebatkan atau ditolak secara terbuka; mereka hanya memilih untuk tidak membiarkannya mempengaruhi sistem nilai realistis yang telah mereka bangun.

Aturan yang mengatur kehidupan di Gornaya Sloboda adalah aturan moral dan etika yang telah turun-temurun. Tidak ada hukum tertulis, melainkan kesepakatan bersama tentang apa yang dianggap benar dan salah.

Mereka berpegang pada prinsip-prinsip kebaikan universal---nilai-nilai yang menghormati kehidupan, kebebasan, dan kebahagiaan setiap individu tanpa merugikan orang lain.

Ini mencakup menjaga lingkungan alam yang indah yang mereka tempati, berbagi sumber daya dengan adil, dan mendukung satu sama lain dalam kesulitan.

"Kebaikan yang kami jalankan adalah kebaikan yang tak terikat oleh agama atau ideologi," jelas seorang pendidik muda di desa saat diskusi komunitas. "Ini adalah tentang memahami bahwa kita semua terhubung, dan bahwa kesejahteraan satu adalah kesejahteraan semua."

Masyarakat Gornaya Sloboda telah menunjukkan bahwa mungkin untuk membangun dan memelihara komunitas yang adil dan penuh kasih tanpa harus mengandalkan doktrin agama.

Dalam kerendahan hati mereka, dan melalui penghormatan yang mendalam terhadap alam dan kemanusiaan, mereka telah menemukan cara untuk menjalani kehidupan yang penuh makna, menegaskan kembali bahwa pada akhirnya, apa yang kita perlukan untuk hidup bersama dalam damai mungkin lebih sederhana dan universal daripada yang sering kita percayai.

Hari Ulang Tahun Zhenya Evgeniya

Di salah satu rumah paling asri di Gornaya Sloboda, pagi itu terasa berbeda.

Ada aura kegembiraan yang terasa sejak fajar menyingsing, menembus keheningan pagi yang biasanya tenang dan damai.

Rumah kecil yang dipenuhi cinta ini bukan hanya sekadar tempat tinggal, tapi sebuah sarang yang menyimpan cerita dan tawa.

Zhenya Evgeniya, yang akrab dipanggil Jena, terbangun oleh keharuman yang menggoda indra---aroma kue ulang tahun yang manis menyeruak dari dapur kecilnya.

Di samping tempat tidurnya, terdapat sebuah kue cokelat kecil dengan lilin yang belum dinyalakan, diletakkan dengan hati-hati oleh dua anaknya, Misha dan Anya, yang telah bangun lebih awal untuk menyiapkan kejutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun