Dengan demikian, dialog antara atheisme dan teisme tidak hanya penting bagi perkembangan filsafat tetapi juga bagi perkembangan sosial dan individual. Masing-masing perspektif, dengan tantangan dan kontribusinya, membantu mencerahkan diskusi yang lebih besar tentang bagaimana kita menjalani kehidupan kita dan bagaimana kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Dialog ini, dengan segala kompleksitas dan ketegangannya, merupakan salah satu cara kita memahami lebih dalam tentang apa artinya menjadi manusia.Â
Semoga bermanfaatÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H