Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Konsultan - wellness coach di Highland Wellness Resort

Makan dengan makanan yang kita olah sendiri dengan bumbu organik tanpa perasa dan bahan kimia, dapat menyembuhkan hampir semua penyakit.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Zenius Collapse?

8 Januari 2024   16:46 Diperbarui: 8 Januari 2024   17:03 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategi yang mengandalkan peningkatan pesat (hypergrowth) sering kali berujung pada kegagalan besar (bubble burst). Bubble burst terjadi ketika harga aset atau nilai pasar dari suatu entitas (seperti saham, properti, atau mata uang) jatuh secara tiba-tiba dan drastis setelah mencapai puncak yang tidak realistis atau tidak seimbang dengan nilai intrinsiknya. Biasanya, bubble ini terbentuk karena spekulasi berlebihan atau kegembiraan pasar yang tidak sebanding dengan faktor-faktor fundamental yang mendasarinya.

Bubble terbentuk ketika harga suatu aset naik secara dramatis dan berlebihan karena ekspektasi pasar yang berlebihan atau spekulasi yang tidak realistis. Terkadang, faktor-faktor eksternal seperti suatu inovasi atau tren baru juga dapat memicu pertumbuhan yang cepat dan tidak proporsional terhadap nilai sebenarnya.

Beberapa contoh terkenal bubble burst termasuk gelembung dot-com pada awal tahun 2000-an, di mana harga saham perusahaan internet melejit secara tidak masuk akal sebelum akhirnya kolaps. Bubble properti pada 2008 juga merupakan contoh dimana harga properti naik secara drastis sebelum akhirnya mengalami penurunan yang signifikan.

Bubble burst bisa terjadi ketika investor mulai menyadari bahwa harga aset tidak sebanding dengan nilai sebenarnya atau potensialnya. Ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti penurunan permintaan pasar, kekhawatiran atas nilai intrinsik aset, atau faktor-faktor eksternal yang mengubah dinamika pasar.

Ketika bubble burst, harga aset atau nilai pasar jatuh secara dramatis. Hal ini dapat menyebabkan kerugian besar bagi investor, lembaga keuangan, atau bahkan mempengaruhi perekonomian secara lebih luas. Bubble burst sering kali diikuti oleh periode koreksi atau penyesuaian di mana harga aset kembali ke tingkat yang lebih realistis dan seimbang dengan nilai intrinsiknya.

Pengetahuan akan bubble burst menjadi penting dalam investasi karena membantu investor untuk menghindari spekulasi yang berlebihan dan mengidentifikasi tren yang mungkin tidak berkelanjutan. Menyadari faktor-faktor yang bisa memicu bubble burst dapat membantu untuk mengelola risiko investasi dengan lebih bijaksana.

Mungkin saja konsep 'small is beautiful' dan filosofi Jawa "sak butuhe, sak perlune, sak cukupe, sak benere, sak mestine, sak penake" bisa memberikan pemahaman yang berharga, terutama saat kita tidak terjebak dalam obsesi 'hypergrowth'.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun