Sendiri dapat dilihat dari beberapa kondisi, yaitu sendiri dalam kondisi emosional, sendiri dalam kondisi fisik dan sendiri dalam kondisi pemikiran atau keputusan. Walaupun semua kondisi ini ada sisi positif dan negatifnya, namun kita dapat memilih agar kondisi apapun pada waktu kita sendiri dapat menjadi sesuatu yang positif.
Sendiri bukanlah secara sengaja menarik dari interaksi sosial dalam jangka waktu yang sangat panjang. Apabila ini  yang terjadi, berarti emosional, fisik, pemikiran dan keputusan dapat berada pada konteks yang negatif. Kebutuhan akan waktu sendiri tidak berarti isolasi sosial yang terus-menerus. Keseimbangan antara waktu untuk diri sendiri dan interaksi sosial adalah kunci untuk kesejahteraan emosional dan mental. Interaksi sosial  bervariasi antarindividu, dan apa yang dianggap baik atau tidak baik dapat sangat bergantung pada preferensi dan kebutuhan pribadi.
Apabila sendiri merupakan keputusan yang kita ambil, tidak ada salahnya kita melakukan refleksi tentang langkah yang kita ambil tersebut. Apakah  keputusan sendiri tersebut positif atau negatif.
Merasa Sendiri secara Emosional:
Positif, jika menyendiri dapat memberikan waktu untuk introspeksi dan refleksi. Ini dapat membantu seseorang memahami diri sendiri lebih baik dan mengelola emosi dengan lebih baik.
Negatif, jika merasa sendiri berkepanjangan atau disertai perasaan kesepian yang mendalam, itu dapat berdampak negatif pada kesejahteraan emosional. Koneksi sosial dan dukungan sosial penting untuk kesehatan mental.
Merasa Sendiri secara Fisik:
Positif, jika menyendiri secara fisik dapat memberikan ruang dan ketenangan yang diperlukan untuk fokus, refleksi, atau pekerjaan kreatif.
Negatif, ika isolasi fisik terjadi terlalu lama, dapat menyebabkan rasa kesepian dan kurangnya interaksi sosial yang penting untuk kesehatan mental dan emosional.
Merasa Sendiri dalam Pemikiran atau Keputusan: