Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tren Baru, Es Kopi Susu Kekinian

7 Oktober 2019   02:46 Diperbarui: 7 Oktober 2019   02:54 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat sepanjang jalan dari rumah menuju sekolah anak, telah marak tumbuh kedai-kedai kopi kekinian. Bahkan yang sempat mencuri perhatian saya siang tadi adalah sebuah kedai kopi kekinian tanpa kursi dengan ukuran hanya 3x3 meter. Ia hanya melayani 'take away' alias dibawa pulang.

Soal harga juga beragam. Ada yang harganya sepuluh ribu sampai berkisar dua puluh lima ribu rupiah. Harga sepuluh ribu mendapat es kopi susu kekinian? Pakai kopi apa? 

Jangan protes, yang jelas kalau memakai kopi single origin dan langsung grinder saat ada pesanan, maka harga sepuluh ribu akan membuat toko tutup dengan sangat cepat.

Es kopi susu kekinian bukanlah untuk penggemar kopi fanatik. Minuman ini sekedar trend yang lewat seperti halnya 'capucino cincau' yang pada masanya sangat jaya dalam kurun satu tahun. 

Dengan modal sekitar lima juta rupiah saat itu, seseorang dapat membuka usaha capucino cincau. Dan hebatnya adalah, beberapa usaha capucino cincau yang ada saat itu, dalam seminggu dapat balik modal! 

Sayangnya adalah, para pembuka usaha capucino cincau bukanlah orang yang serius menggarap usahanya. Kebanyakan hanya iseng karena trend, sehingga setelah modal balik, mereka tidak lagi terdorong mengembangkan usaha tersebut.

Es kopi susu kekinian sekarang, situasinya sangat terdorong dengan trend kopi di Indonesia. Saat kopi menjadi biji yang paling banyak dibicarakan sebagai teman 'santuy' dan naik tingkat menjadi minuman kelas menengah ke atas, maka kedai-kedai es kopi susu kekinian juga sangat mudah berpenetrasi melalui trend kopi ini, padahal, keduanya berbeda. 

Saya katakan berbeda, karena es kopi susu kekinian yang harganya di bawah lima belas ribu rupiah akan menggunakan kopi instan yang banyak dijual di supermarket.

Seperti halnya es capucino cincau, es kopi susu kekinian ini hanya akan berumur dua tahunan, lumayan lebih panjang dari trend capucino cincau. Ya, setelah masyarakat teredifikasi tentang bahayanya banyak gula dari kental manis, trend inipun nanti akan bergeser. 

Coba beli es kopi susu kekinian di kedai yang harganya sepuluh ribuan. Seberapa manis rasanya? Bagi saya sangat manis sekali.

Namun, tak jarang juga bahwa kedai-kedai kopi yang menyuguhkan kopi yang bukan kopi instan, juga turut membuat menu es kopi susu kekinian. Artinya mereka membuat kopinya fresh dari biji yang digrinder saat itu. Rasa gurih adalah rasa yang ditawarkan dari campuran susunya, sedangkan rasa manis adalah pesanan sesuai selera pemesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun