Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Dicakar" Makhluk dari Dimensi Lain

3 Juli 2019   14:48 Diperbarui: 21 April 2021   15:23 2066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda tentu pernah mendengar atau malah pernah ada yang curhat perihal tubuh yang tiba-tiba muncul tanda cakaran atau goresan atau luka cambuk. 

Atau bahkan, mungkin anda sendiri pernah mengalaminya? Apa kata mereka yang mengalami hal tersebut? Ya, hampir semua yang mengalami hal tersebut mengatakan bahwa luka yang dialaminya merupakan luka yang disebabkan oleh ulah makhluk dari dimensi lain. 

Ada yang mengatakan itu adalah ulah dari Jin, Setan, leluhur, atau bahkan 'Alien' yang berusaha memberi tanda akan tugas-tugas khusus yang harus dilakukannya di bumi.

Keren ya? Banyak yang bilang bahwa cakaran misterius ini adalah tanda atau peringatan dari makhluk dimensi lain akan hal-hal khusus yang berkaitan dengan pribadi yang bersangkutan.

Pandangan seperti itu tentu tidak mengherankan terjadi di masyarakat kita. Bagaimanapun juga, kita hidup di tengah 'masyarakat mitologi', yaitu mereka yang menggunakan mitos sebagai alat penyampai pesan. Celakanya, yang menjadi fokus dan dipercaya adalah cerita mitosnya, bukan makna pesan yang terkandung di dalamnya.

Bagaimana bila mereka mempercayai cerita mitosnya? Bahwa ada makhluk dari dimensi lain yang mencoba mengganggu atau memberinya pesan lewat simbol cakaran tersebut? Dampak pertama adalah ketakutan. Mereka akan mengalami ketakutan karena meyakini ada makhluk dari dimensi lain yang mengganggunya. 

Dampak lain adalah (mereka yang tidak takut, namun malah bangga), mereka meyakini bahwa hal ini adalah merupakan 'kebangkitan spiritual' yang diawali dengan tanda tersebut. Mereka selanjutnya yakin bahwa ada tugas-tugas khusus yang berkaitan dengan kebangkitan tersebut.

Penampakan cakaran dari makhluk dimensi lain (Sumber : https://www.netralnews.com/news/kesehatan/)
Penampakan cakaran dari makhluk dimensi lain (Sumber : https://www.netralnews.com/news/kesehatan/)
Apabila tugas khusus tersebut merupakan kebaikan dan bermanfaat bagi orang banyak (gerakan sosial, banyak membantu) maka tentu saja dampak dari 'cakaran misterius' adalah hal yang sangat positif. Artinya, sebetulnya bukan masalah cakaran itu benar atau tidak, namun masalah perubahan yang terjadi. 

Dalam hal ini, cakaran hanya merupakan faktor pendorong perubahan saja. Yang jadi masalah apabila hal tersebut memicu munculnya 'ego ilusif' yang menganggap bahwa dirinya adalah manusia pilihan yang istimewa, yang dipilih oleh leluhur, Jin atau bahkan 'Alien' untuk tugas khusus di muka bumi.

Jadi, apa sebenarnya luka cakaran misterius ini?

Dapatkah seseorang tiba-tiba mendapatkan tanda dicakar pada bagian tubuhnya, terutama saat bangun tidur? Mungkin saja, anda yang sudah terlanjur percaya bahwa cakaran tersebut merupakan peringatan dari makhluk dimensi lain, tidak akan suka membaca bagian ini. 

Apalagi anda yang terlanjur meyakini bahwa anda adalah manusia pilihan yang bangkit spirituallitasnya, bagian tulisan ini mungkin saja akan diskip!

Saya berdiskusi dengan teman dokter dan mengirimkan contoh foto dari kasus tersebut. Teman dokter tersebut memberikan analisa demikian:

"Itu dermografisme, semacam garis alergi akibat gesekan atau garukan.. Bisa ditest di lengan bawah bagian dalam, dibuat goresan menggunakan kuku dari lipat tangan digores ke bawah. Bila ada bakat alergi maka akan timbul garis benjol spt foto diatas dan hilangnya agak lama. Hal ini bisa menurun, artinya apabila orang tua dulu pernah mengalaminya, maka anak akan cenderung mengalami hal yang sama."

Dari situs health.detik.com saya juga mendapatkan informasi pelengkap sebagai berikut:

Selain garis merah pada kulit, dermatographia sering tidak menyebabkan masalah. Dalam dermatographia, sel-sel kulit terlalu sensitif terhadap luka kecil, seperti menggaruk, atau menekan pada kulit. Tanda dan gejala dermatographia mencakup kemerahan, gatal, dan bengkak. Hal-hal sederhana dapat memicu gejala dermatographia. Sebagai contoh, gesekan dari pakaian atau seprai dapat mengiritasi kulit. Dingin, panas, tekanan, sinar matahari dan juga dapat memicu emosi dermatographia.

Bahkan dari situs yang sama, health.detik.com, pernah mengunggah berita seorang pria yang tiba-tiba muncul tanda seperti dicambuk sangat banyak ditubuhnya. Apabila ini terjadi di kita, mungkin sudah dikatakan bahwa pria ini baru saja disiksa oleh kawanan makhluk ghaib! Namun setelah diperiksa oleh dokter, ditemukan bahwa;

Shiitake dermatitis pertama kali teridentifikasi tahun 1977 oleh ilmuwan Jepang. Sang ilmuwan menemukan gejala memar-memar seperti bekas dicambuk pada sejumlah pasien yang ditelitinya, usai mengonsumsi shiitake mentah. Reaksi tersebut mirip alergi, tetapi tidak melibatkan sistem imun atau kekebalan tubuh. Para ilmuwan menyebut, reaksi ini dipicu oleh molekul lentinan yang terkandung dalam jamur shiitake. Lentinan memicu dilatasi atau pelebaran pembuluh darah dengan disertai sedikit radang di bawah kulit. Reaksi ini memicu guratan-guratan memar seperti bekas dicambuk.

Memang ini semua adalah pilihan pengetahuan. Anda boleh saja pecaya dan yakin bahwa luka cakaran yang timbul merupakan ulah makhluk dari dimensi lain yang sedang memberikan tanda kepada anda, atau anda berpikiran terbuka bahwa hal tersebut merupakan kejadian kesehatan yang bisa terjadi kepada orang-orang dengan kecenderungan yang sama.

Salam cerdas!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun