Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Konsultan - wellness coach di Highland Wellness Resort

Makan dengan makanan yang kita olah sendiri dengan bumbu organik tanpa perasa dan bahan kimia, dapat menyembuhkan hampir semua penyakit.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

"Karma Yoga" Memahami Karakter Penentu Tindakan

17 Juni 2019   02:06 Diperbarui: 17 Juni 2019   02:21 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: koleksi pribadi

the word 'Karma' as meaning work.

Tetapi dalam Karma Yoga kita secara sederhana mengartikan kata 'Karma' sebagai tindakan

Manusia bertindak dalam hidup. Ia makan, bekerja, berumah tangga, bersenang-senang dan serangkaian tindakan lainnya. Pertanyaannya adalah, "Untuk apa semua itu?"

Tindakan merupakan awal dari sebuah hasil. Artinya, seberapa besar ide dan angan-angan, tidak akan pernah menjadi kenyataan tanpa diawali oleh tindakan. Setiap tindakan akan meninggalkan kesan pada pikiran. Kumpulan kesan dari gambar-gambar pikiran inilah yang kemudian disebut karakter manusia. Jadi karakter hanyalah merupakan kumpulan kecenderungan yang merupakan jumlah total dari pikirannya.

Yang menarik adalah ada faktor pendorong sehingga tindakan ini terjadi. Karena tindakan merupakan awal dari sebuah hasil, maka faktor pendorong tindakan juga berperan dalam melahirkan hasil dari sebuah tindakan.

Ada dua hal yang mendasari semua perilaku (tindakan) manusia dalam hal apapun, yaitu kekuatan dan kasih sayang. Dalam bahasa aslinya adalah might and mercy. Hal ini menarik, karena pada tahun itu, yaitu 1895, Swami Vivekananda sudah membedakan dua kategori kekuatan pendorong tindakan. Keduanya sama-sama sebagai kekuatan, hanya saja dibedakan kategorinya agar seseorang mudah memahami adanya dorongan tersebut dan akibat yang ditimbulkan dari masing-masing.

Di kemudian abad, Might dan Mercy tersebut menjadi analisis matematika yang diberikan angka-angka dan dijadikan tabel yang dinamakan Map of Consciusness oleh Dr. David Hawkins dalam penelitiannya tentang Faktor penentu perilaku manusia yang tersembunyi.  

Might diganti istilahnya menjadi Force dan Mercy diganti menjadi Power.

Jadi apa yang dikatakan oleh Swami Vivekananda adalah; which guide the conduct of men -- yang menentukan perilaku manusia. Dan yang dituliskan oleh Hawkins dalam bukunya juga; the hidden determinants of human behavior - Faktor penentu perilaku manusia yang tersembunyi. 

Ada faktor penentu tindakan (perilaku) -- saya memakai kata 'tindakan' karena merujuk kepada arti Karma, yang secara sangat mendasar coba dijelaskan oleh Swami Vivekananda sebagai penjelasan aplikatif. Penjelasan aplikatif ini mudah diterapkan untuk melihat kembali, apa faktor penentu tindakan saya? Dan apa reaksinya apabila salah satu faktor tersebut yang menjadi penentu tindakan saya?

Tentu saja akan sangat menarik karena tindakan akan berpengaruh kepada karakter dan karakter akan berpengaruh terhadap pekerjaan sehingga kemelekatan manusia terhadap pekerjaannya merupakan kesengsaraan dalam kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun