Saya mengajak untuk tidak melihat nilai tersebut, karena sebagai penulis pemula tentu saja yang terpenting bagi anda adalah membangun nama kepenulisan anda. Dan membangun nama ini tidak tergantung kepada penerbit mayor. Sekali lagi bahwa era indusrti buku telah berubah. Mencetak buku semakin gampang, menjual buku semakin gampang dan media promosi juga sangat banyak.
Apabila untuk mendapatkan profit 900 juta di atas lewat penerbit mayor buku harus terjual dalam oplah 150 ribu eksemplar, maka apabila dihitung sebagai cetak mandiri, maka untuk mendapatkan profit 900 juta hanya membutuhkan oplah terjual sebanyak 20 ribu eksemplar!
Sekali lagi, era saat ini, jangan tergantung kepada penerbit mayor. Indonesia masih kekurangan penulis, masih kekurangan jumlah judul buku tercetak apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada. Jumlah buku yang terbit per tahun di Indonesia masih kalah dengan di Vietnam dan India. sumber
Terakhir seperti apa yang pernah dikatakan oleh Pramoedya Ananta Toer, yaitu Karena kau menulis maka suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.
Juga apa yang pernah dikatakan oleh Sayyid Quthb, yaitu Satu peluru hanya dapat menembus satu kepala, namun satu tulisan dapat menembus jutaan kepala.
Tetap menulis dan terbitkan buku dengan atau tanpa penerbit mayor!