Mitos memang banyak menyebar dan lahir di semua tempat di dunia ini. Apabila sebuah daerah meninggalkan mitos dan ternyata makna di balik mitos itu sangat memberdayakan sehingga dimasukkan dalam sebuah cerita di kitab yang dikenal suci, apakah mitos tersebut dapat dipahami sebagai mitos atau malah kemudian dianggap sebagai sejarah? Saya katakan dianggap sebagai sejarah karena dianggap benar-benar terjadi pada masa yang diceritakan.
Dalam Kitab Suci apapun juga, sudah tentu ada mitos di sana disamping ada sejarah, ada petunjuk dan juga ada hukum-hukum. Namun sayang apabila pembaca kitab suci tidak dapat membedakan mana yang mitos dan mana yang sejarah sehingga ia beranggappan bahwa apapun yang diceritakan di dalam kitab suci merupakan kebenaran mutlak yang pasti pernah terjadi di tahun cerita tersebut ada.
Apakah menganggap bahwa semua cerita di kitab suci sebagai cerita kebenaran merupakan sebuah pengalaman delusi? Apa ciri delusi? Cirinya adalah Anda tidak akan mau melihat kemungkinan yang ada dan tetap akan meyakini bahwa hal tersebut sebagai kebenaran mutlak yang tak terbantahkan.
Kalau demikian apakah Iman adalah delusi?
Selamat berpuasa!
#tuhanapakahakumencintaimu
#postramadhanagungwebe
#ramadhan1438
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H