Dulu, dalam pelajaran di sekolah dasar disebutkan bahwa Indonesia sebelum masuk agama-agama merupakan daerah dengan kepercayaan animisme dinamisme. Daerah terbelakang dengan budaya terbelakang dan kemudian menjadi berbudaya serta mengerti tata kehidupan karena agama-agama tersebut.Â
 BENARKAH?Â
Saya ingin mengajak teman2 disini melihat mengapa Indonesia menjadi menarik didatangi oleh para pedagang (bukan penyebar agama - mereka pedagang). Dan bukan hanya pedagang saja, namun negara yang ingin menjajah Indonesia.Â
Ada yang menarik di Indonesia (Nusantara)? Tentu saja!Â
Apabila tidak ada peradaban yang luhur, tidak mengenal budaya, penduduknya berperangai bar-bar kejam, maka Indonesia tidak menarik dikunjungi dan sudah pasti setiap kunjungan pedagang akan disambut dengan peperangan! Namun ini tidak, semua orang yang hadir diterima dengan sangat baik di Indonesia.Â
Saya memberikan contoh pada tahun di Jalur Sutera (jalur perdagangan Dari Tiongkok kuno ke Romawi). Jalur ini ramai dilewati para pedagang. Jalur ini melewati Sinkiang (saat ini adalah Iran, Irak, Suriah). Yang menjadi menarik diperhatikan adalah bahwa para pedagang tidak berminat sedikitpun untuk mengunjungi Jazirah Arab. Mengapa tidak menarik? Karena saat itu Jazirah Arab memang dikenal sebagai daerah dengan penduduk berperangai bar-bar dan berbudaya terbelakang.Â
Penyebutan Sumatera sebagai Svarnadwipa yang artinya adalah pulau emas sudah ada sejak sebelum Masehi. Kota Barus (diperkirakan sekarang adalah Tapanuli) diperkirakan sudah ada sejak 3000SM dan Mesir pada pada tahun 1.567 SM- 1.339 SM sudah sampai di Kota Barus untuk membeli 'Barus' sebagai pengawet Mumi pada jaman mesir kuno.Â
Pedagang dari Dinasti Persia yang bernama Sassanid telah mengunjungi aceh sejak tahun 1 Masehi di Aceh bagian utara. Kalau kita lihat ini maka tahun itu Islam belum dilahirkan oleh Nabi Muhammad di Jazirah Arab. Bahkan Yesus baru mulai ada di Yerusalem.Â
Kerajaan Mesir pada 4000 tahun yang lalu (sekarang 2016) sudah sampai ke Sulawesi untuk mengambil cengkeh dimana belum ada cengkeh di Timur Tengah.Â
Dengan adanya ragam rempah2 di Indonesia, maka sudah sejak abad sebelum masehi Indonesia mengenal wangi2an, aroma terapi dan kebersihan tubuh dengan adanya sungai2 yang mengalir dan sumber air sangat banyak.Â
Datangnya para pedagang yang kemudian membawa misi penyebaran agama (apapun juga) tidak memberikan pelajaran tentang tata cara kehidupan yang lebih saat itu, karena Indonesia telah memilikinya. Apalagi mereka yang datang dari Jazirah Arab yang belum mengenal wangi2an dan rempah2, apalagi mengenal kebersihan dari mandi (dengan minimnya sumber air saat itu di sana).Â
Sebuah manuskrip Yahudi kuno menceritakan bahwa tentara Solomon/Sulaiman menemukan kerajaan purba di kepulauan timur yang bernama Ophir yang diperkirakan terletak di Sumatera Barat, dan diceritakan bahwa di kerajaan ini mempunyai gunung dengan kekayaan alam emas yang melimpah sehingga mereka mengambilnya.Â
Dan adanya peta yang diciptakan oleh Ptolomeus dari Yunani (Ptolemy adalah sebuah marga blasteran Yunani-Mesir pada zaman pasca Alexander) pada tahun 150 Masehi, yang menyebutkan sebuah kepulauan yang mempunyai banyak sumber daya alamnya.Â
Kalau dikatakan bahwa Indonesia belum beragama sebelum agama2 masuk, maka saya bangga bahwa Indonesia sudah punya kebudayaan yang luhur dengan tata kehidupan yang baik dan yang penting adalah menjadi daerah yang sangat menarik untuk dikunjungi oleh para pedagang dari belahan dunia manapun. Mempunyai penduduk yang sangat menerima dengan ramah siapapun yang berkunjung bahkan tinggal atau bahkan mereka yang mempunyai misi penyebaran agama diterima dengan baik dan diberikan tempat.Â
Apabila Kebudayaan Indonesia kuno yang sudah dikenal sejak 3000SM dan luhur ini disadari adanya, maka pertanyaan yang mungkin kita ajukan adalah, "Apakah agama2 yang hadir memperbaiki budaya luhur yang ada, atau malah menghancurkannya dan menenggelamkan identitas luhur tersebut?"Â
 DTL - 00.02
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H