Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Resign, untuk Apa? Atau hanya Rework?

3 Juli 2016   15:02 Diperbarui: 4 Juli 2016   12:05 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa anda resign? Sebagian yang saya temui mengatakan untuk lebih mengembangkan karir. Dalam arti mencari penghasilan yang lebih tinggi dari perusahaan sebelumnya. Entah nanti bekerja di perusahaan lain atau membuka usaha sendiri. 

Ada juga beberapa yang mengatakan sudah tidak cocok dengan managemen dan sistem yang berlaku di perusahaan. Bagi saya, semua sah-sah saja karena hal tersebut merupakan pilihan dan konsekuensi individu yang melakukannya. 

Namun bagi saya, pilihan resign yang hanya 'mengejar' pendapatan yang lebih tinggi sama seperti keluar dari kandang macan dan masuk ke kandang singa. Mengapa demikian? Karena sama saja akan terjebak dalam rutinitas waktu yang sangat padat. Bahkan bekerja lebih keras dan waktu lebih banyak untuk bekerja dari pekerjaan sebelumnya.

Beberapa teman saya yang melakuan resign dan kini membuka usaha sendiri, awalnya untuk mencapai financial freedom. Awalnya agar waktu kerja dapat diatur sendiri. 

Namun yang terjadi adalah ia kini terjebak dalam rutinitas mengurusi usahanya yang lebih padat dari jam kerja dulunya. Hampir ia tak punya waktu luang untuk dirinya sendiri. Setiap hari isinya adalah sibuk, sibuk, dan sibuk. Bahkan tidak ada waktu untuk meninggalkan kegiatan usahanya. 

Resign, bagi saya bukan sekadar mencari penghasilan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Bukan sekadar mencari status bekerja untuk diri sendiri alias bos bagi diri sendiri.

Kalau ternyata setelah resign dan sudah mengembangkan usaha sendiri lalu waktu yang dipunyai untuk santai hanya Sabtu dan Minggu itu pun kadang tidak ada), sama seperti waktu ia bekerja, bagi saya sama saja. Hal itu hanya memindahkan pekerjaan padat dari satu tempat ke tempat yang baru. 

Resign bagi saya adalah sebuah kehidupan baru. Total baru!  Kalau dalam pekerjaan sebelumnya seseorang dibebani dengan jam kerja yang sangat padat, yaitu hanya fokus untuk mengumpulkan bagi diri sendiri (gaji, materi, fasilitas) maka setelah resign hendaknya ia dapat mengubah fokus tersebut, yaitu dari fokus mengumpulkan kepada fokus memberikan.

Waktu yang dijalani sebelumnya dalam pekerjaan hanya untuk bekerja, bekerja dan bekerja, maka setelah resign waktu yang ada lebih banyak digunakan untuk berbagi, Melakukan hal yang berkaitan dengan kehidupan dan banyak memberi dalam kegiatan yang tidak berorientasi kepada ego pribadi. 

Resign, bagi saya adalah sebuah langkah untuk berani menjadi lebih banyak waktu buat kehidupan orang banyak. Bila setelah resign yang menjadi fokus hanyalah kembali buat mengumpulkan uang, mengumpulkan kekayaan, berbuat untuk diri sendiri, malah menjadi semakin sibuk daripada bekerja sebelumnya, maka hal tersebut bukanlah resign namun rework! 

Anda melakukan Resign atau Rework? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun