Dari serangkaian orang-orang kaya yang diwawancarai, bahkan mereka sendiri tidak tahu, rumusan apa yang pasti sehingga mereka menjadi kaya! Apalagi rumusan yang dikatakan ilmiah. Artinya apabila itu dikatakan ilmiah maka telah melewati serangkaian uji coba dan bukti nyata. Dalam bahasa ilmiah dikatakan EBP – evidence based practice.
Apabila hal tersebut merupakan asumsi. Yaitu asumsi Hill berdasarkan wawancara kepada orang-orang kaya yang sukses, maka hal tersebut bukanlah science, namun pseudo-science.
Â
Saya tidak mempermasalahkan apakah itu science atau pseudo-science, karena apapun alasannya, buku-buku Napoleon Hill membantu banyak orang untuk bergerak dan termotivasi untuk bertindak, terlebih lagi berpikir tentang kemajuan dirinya.
Yang menjadi masalah adalah bagi mereka yang menempatkan tulisan-tulisan yang senada dengan materi tulisan Hill menjadi rumusan pasti tentang kekayaan.
Â
Bila pembaca menganggap bahwa apa yang diungkapkan Hill merupakan rumusan ilmiah yang pasti, maka akan terjadi kekecewaan dan umpatan apabila ia sendiri tidak dapat menjadi kaya atas saran buku tersebut. Apalagi berharap singkat menjadi kaya.
Bagaimana bisa singkat, kalau kita sendiri melihat bahwa Hill sendiri memerlukan waktu 20 tahun sebelum ia menulis buku larisnya ‘Think and Grow Rich’ yang kemudian menyebabkan Hill menjadi kaya dengan royalti tulisan-tulisannya.
Â
Mengapa pemikiran untuk menjadi kaya atau cara menjadi kaya itu laris? Ya, karena ilusi manusia itu sendiri. Ilusi kekayaan yang membahagiakan. Ilusi kekayaan yang diidentikkan dengan kemakmuran. Ilusi bahwa kekayaan adalah satu-satunya tujuan yang layak diperjuangkan. Yang jelas adalah karena mimpi!
Pikiran sangat menyukai mimpi, dan apapun mimpi dimasak, maka ia akan menjadi menu laris untuk disantap.