Kesadaran tentang pedulinya lingkungan tidaklah mudah dimiliki oleh setiap manusia, tidak hanya kalangan orang tua yang harus memiliki perilaku mencintai lingkungan, anak-anak yang nantinya akan menjadi penentu bangsa juga harus mulai diberi pendidikan mengenai mencintai dan menjaga lingkungan sejak masih di bangku sekolah. Dengan diberikan pendidikan yang berkarakter sejak usia dini, akan membuat anak-anak tumbuh dengan rasa tanggung jawab kepeduliannya kepada lingkungan terkecil di rumah maupun di sekolah.
Bank sampah merupakan salah satu program pemerintah untuk pelestarian lingkungan serta pemanfaatan sampah menjadi barang-barang yang bernilai jual. Bank sampah yang ada di sekolah SMK Negeri 1 Tanah Grogot, asuhan Ibu Guru Ociey Yasika adalah salah satu contoh guru muda yang berdedikasi turut andil dalam perolehan piala Adiwiyata mandiri tingkat Nasional. Sejak mengenalkan istilah Bank Sampah bertema 3R (Reuse Reduce Recycle) di lingkungan sekolah tempat beliau bekerja.
Pengelolaan Sampah yang Ramah Lingkungan
Sampah memang kerap kali bagian yang tak lagi bermanfaat bagi manusia, namun hal ini bukanlah alasan untuk diabaikan. Kebersihan sekolah menyumbangkan nilai besar dalam berestetika dan beretika. Sekolah dengan bangunan yang megah sekalipun dan tertata ruang yang bagus tak lagi menarik ketika sampah tampak berserakan di mana-mana. Ada istilah, bagaimana bisa belajar dengan nyaman di sekolah, bila lingkungannya tidak bersih.
Di sisi lain, sampah yang tak terkelola dengan baik akan memperburuk sanitasi yang berdampak negatif bagi kesehatan masyarakat lingkungan sekolah. Sampah yang berasal dari makhluk hidup (organik) sangat cepat mengalami pembusukan, selain menimbulkan aroma tak sedap dari sampah juga menjadi tempat berkumpulnya mikroorganisme yang merugikan bagi warga sekolah, dapat memicu munculnya penyakit dan menimbulkan masalah kesehatan.
Masalah klasik ini apabila dikelola dengan bijak tentu bisa ikut  serta dalam menjaga kelestarian dunia, dengan pemanfaatan kembali sampah yang dapat di daur ulang. Terkait pengelolaan sampah, Indonesia dapat belajar banyak dari negara-negara maju yang berhasil mengatasi masalah sampah, salah satunya adalah negara Jepang.
Pemilahan Sampah Berdasarkan Jenisnya
Banyaknya jumlah tempat sampah yang tersedia di tiap kelas tidak selalu berkorelasi positif dengan tingkat kebersihan suatu tempat. Artinya, walaupun ada banyak tempat sampah yang tersedia tidak selalu berarti tempat tersebut bisa disebut bersih. Ini merupakan salah satu upaya  untuk membentuk kebiasaan masyarakatnya tidak meninggalkan sampah di sembarang tempat. Biasanya para siswanya menyimpan sampah dalam tas masing-masing dan membuang sampahnya ketika menemukan tempat sampah atau membawanya pulang.
Penerapan pemilahan sampah ini juga dilakukan dari tiap kelas. Pemilahan ini dipisahkan berdasarkan sampah non degradable (tidak dapat diuraikan) dan jenis sampah yang degradable (dapat diuraikan). Sampah-sampah ini kemudian dikumpulkan di tempat pengumpulan bank sampah pada hari jumat bersih yang sudah ditetapkan waktu pembuangannya.
Pengelolaan Sampah yang Ramah Lingkungan
Pengelolaan Sampah yang Ramah Lingkungan, Tradisi mengolah sampah dengan memilah berdasarkan jenisnya mulai diperkenalkan di sekolah menjadi cara berbudaya, karena kesadaran masyarakat lingkungan sekolah untuk menerapkan prinsip Reduce, Reuse dan Recycle (mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang). Prinsip ini mendasari cara membuang sampah dengan memilah-milah berdasarkan jenisnya sehingga proses pengolahan akan lebih mudah. Budaya ini sebagai media pembelajaran siswa untuk mampu berkarakter, beretika dan mengenalkan berestetika demi menjaga lingkungan sekolah, harapannya diakhir setelah lulus sekolah, siswanya mampu mendisiplinkan diri pada lingkungan terkecilnya, ujar  bu "Ociey".
Masalah sampah adalah masalah yang sangat kompleks. Kalau jumlahnya sedikit misalnya saja 1 karung tentu tidak akan menimbulkan masalah yang berarti. Tapi jika jumlahnya sangat banyak misalnya saja dalam satu kelas dalam 1 minggu sampai puluhan kilo dengan jenis sampah yang beragam tentu akan menimbulkan masalah yang besar jika tidak tertangani secara baik. Berbagai masalah akan muncul mengiringinya mulai dari masalah lingkungan yang kotor yang tidak enak dipandang, bau menyengat, masalah kesehatan sampai dengan masalah pencemaran atau perusakan lingkungan.
Peran Lembaga Pendidikan Dalam Pengelolaan Sampah
Peran serta Lembaga pendidikan dalam pengelolaan sampah sangat penting sekali. Salah satu fungsi lembaga pendidikan dalam hal pengelolaan sampah adalah menyadarkan generasi penerus bangsa tentang etika, bahaya dan efek buruk sampah melalui jalur pendidikan sejak dini. Salah satu hal yang menarik adalah bukan hanya mengajarkan teori belaka tetapi turut aktif terjun langsung dengan cara mengerahkan semua muridnya untuk membersihkan sampah di dalam lingkungan sekolah dan sekitarnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI