Mohon tunggu...
Agung Susiloadi
Agung Susiloadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang mahasiswa program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Saya memiliki dedikasi tinggi dalam mengamalkan nilai-nilai pancasila. Saya memiliki hobi membaca novel.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Makna Pengendalian Diri Dalam Filsafat Stoikisme :Pelajaran Kehidupan dari Filosofi Teras

17 Desember 2024   13:03 Diperbarui: 17 Desember 2024   13:02 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Praktik kedua adalah Discipline of Action, yang berhubungan dengan perilaku kita dalam kehidupan sosial. Stoikisme mengajarkan pentingnya menjalani kehidupan yang penuh kebajikan, memperlakukan sesama dengan hormat, adil, dan tanpa membeda-bedakan. Ini mencakup kemampuan untuk bekerja sama, saling membantu, dan memandang setiap individu dengan nilai yang setara. Disiplin ini menjadi kunci untuk membangun hubungan yang sehat dan harmonis.

Praktik terakhir adalah Discipline of Assent. Disiplin ini menitikberatkan pada kemampuan kita untuk mengatur penilaian dan persepsi terhadap berbagai peristiwa. Dalam setiap situasi, kita diajarkan untuk membedakan antara fakta dan interpretasi emosional kita. Dengan berpikir lebih rasional, kita dapat mencegah emosi negatif seperti marah, sedih, atau kecewa menguasai diri kita. Disiplin ini memberikan ruang bagi kita untuk merespon setiap kejadian dengan lebih tenang dan bijaksana.

Relevansi Stoikisme dalam Kehidupan Modern

Di tengah tantangan hidup modern yang penuh tekanan dan distraksi, filosofi Stoikisme memberikan panduan yang relevan. Dengan berhenti sejenak, berpikir rasional, dan memisahkan apa yang bisa dikontrol dari yang tidak bisa, seseorang dapat mencapai ketenangan batin. Filsafat ini tidak mengajarkan kita untuk menghindari masalah, melainkan untuk menghadapinya dengan tenang.

Stoikisme juga memiliki konsep amor fati, yakni menerima segala sesuatu dengan sepenuh hati, baik atau buruk. Konsep ini membantu kita menerima takdir dan memaknai setiap pengalaman hidup sebagai bagian dari perjalanan yang lebih besar.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun