Mohon tunggu...
Agung Suratman
Agung Suratman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya merupakan mahasiswa S1 Teknik Industri Universitas Airlangga. saya berpassion pada artikel-artikel ilmiah dan juga teknologi informasi yang sedang berkembang pada saat ini. selain itu, saya juga minat terhadap dunia politik maupun sosial

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Benarkah Society 5.0 beserta teknologinya merupakan Solusi Industri 4.0 ?

19 Maret 2023   19:57 Diperbarui: 13 Mei 2023   18:49 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Society 5.0 merupakan sebuah konsep yang diusung oleh pemerintah Jepang sebagai visi masyarakat dimasa depan untuk mengatasi masalah-masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan yang kompleks di era digital. Society 5.0 mengkombinasikan teknologi informasi dan komunikasi dengan infrastruktur fisik untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, berkelanjutan dan manusia-orientasi.

Society 5.0 dapat dianggap sebagai next level dari masyarakat yang agraris (Society 1.0), masyarakat industri (Society 2.0), masyarakat informasi (Society 3.0), dan masyarakat jaringan (Society 4.0). Beberapa teknologi yang akan menjadi part of Society 5.0, diantaranya adalah

1. Internet of Things (IoT)

Menurut Casagras yang merupakan seorang Coordinator and Support Action for Global RFID-rRlated Activites and Standadisatuion menyatakan bahwa IoT atau Internet of Things merupakan sebuah infrastruktur jaringan global, dimana, mereka menggabungkan benda (baik fisik dan virtual) melalui kemampuan eksploitasi, rekaman serta komunikasi. Infrastruktur tersebut terdiri dari jaringan yang telah ada dan berkombinasi dengan internet yang sudah dikembangkan seperti saat ini. Sedangkan menurut Kevin Asthon (2009) mendefinisikan bahwa IoT adalah alat dengan dukungan kemampuan internet, dimana alat tersebut memiliki sebuah potensi untuk mengubah dunia.

2. Kecerdasan Buatan (AI)

Berdasarkan pandangan Stuart J. Russel dan Peter Norvig berpendapat bahwa kecerdasan buatan atau AI adalah sebuah perangkat komputer yang mampu memahami lingkungannya serta dapat melakukan optimalisasi dalam peluang keberhasilan dilingkungan tersebut untuk beberapa tujuan. Sedangkan dikutip dari Encyclopedia Britannica, Kecerdasan Buatan atau AI merupakan kemampuan computer digital atau robot yang dikendalikan oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas yang umumnya dikaitkan dengan Kecerdasaan.

3. Big data

Menurut Ed Dumbill, dalam jurnal “big data” tahun 2013 menyatakan bahwa “Big data is data that exceeds the processing capacity of conventional database systems. The data is too big, moves too fast, or doesn’t fit the structures of your database architectures. To gain value from this data, you must choose an alternative way to process it “. Kemudian, menurut St. Nath dalam papernya yang berjudul Big data Security Issues and Challenges pada tahun 2015 menyatakan bahwa “Big data is an evolving term that describes any voluminous amount of structured, semi-structured and unstructured data that has the potential to be mined for information.”

4. Augmented Reality (AR)

Augmented Reality (AR) merupakan sebuah istilah yang berkaitan dengan lingkungan yang menggabungkan dunia nyata dengan dunia visual yang diciptakan oleh komputer sehingga batas antara keduanya menjadi sangat tipis. ( Brian, 2012). Dengan adanya teknologi ini, lingkungan disekitar kita dapat menjalin interaksi dalam bentuk virtual, apapun informasi mengenai objek dan lingkungan dapat ditambahkan dalam sistem augmented reality yang selanjutnya menjadikan hal tersebut realtime seolah-olah informasi tersebut adalah nyata. (Fernando, 2013)

Semua teknologi tersebut akan digunakan untuk menciptakan solusi berbasis digital dan membantu manusia dalam menyelesaikan masalah yang begitu kompleks.

Society 5.0 juga dapat diartikan sebagai kelanjutan dari konsep Industri 4.0, yang menekankan pada digitalisasi dan otomasi pada proses industri. Lain sisi, Industri 4.0 hanya fokus pada transformasi industri dan ekonomi tanpa memperdulikan dampak sosial dan etika. Sedangkan Society 5.0 cenderung menekankan pada transformasi sosial, yang mencakup aspek-aspek seperti lingkungan, kesehatan dan kesejahterahan sosial. Dampak sosial dan teknologi dalam suatu perkembangan industri yang telah ada juga harus diperhitungkan secara tepat dan jelas. (Morrar et al., 2017)

Melalui kecanggihan teknologi yang ada pada era Society 5.0 permasalahan yang muncul di industri 4.0 pada aspek transformasi sosial seperti Kesenjangan sosial dan lingkungan sekitarnya dapat diatasi dengan baik melalui konsep digital smart Society 5.0 yang menekankan pada pola hidup cerdas dimasa depan dengan mengoptimalkan perkembangan dan juga kemajuan teknologi. Society 5.0 mengusulkan untuk “memajukan potensi individu dengan teknologi dalam mendorong peningkatan kualitas hidup semua orang melalui masyarakat super pintar ( Super Smart Society )” (Serpa & Ferreira, 2018) dan yang muncul Sebagian merupakan konsekuensi penerapan konsep industry 4.0 dan dampaknya (Shamim, at al., 2017

Meskipun kedua nya tidak secara langsung memiliki keterkaitan, namun Society 5.0 dan Industri 4.0 dapat saling mendukung dalam mewujudkan masyarakat dan industri yang lebih cerdas dan berkelanjutan. Dengan ini Society 5.0 dapat menjadi pilihan solusi yang lebih holistik dan terintegasi dalam mengatasi masalah sosial, ekonomi maupun lingkungan yang lebih luas dari fokus Industri 4.0.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun