Siang tadi (27/1/12) saya mengobrol dengan teknisi yang sedang memperbaiki bilah kipas angin teman saya yang patah. Untuk menyambung patahan tersebut si teknisi menggunakan lem Power Glue. Uniknya, sebelum menyambung patahan tersebut, dia meminta bubuk kopi kepada temannya.
Loh, buat apa ya bubuk kopi itu? Ternyata, menurut si teknisi, bubuk kopi bisa membuat daya rekat kuat dari lem tersebut semakin lebih kuat. Caranya, taburkan terlebih dahulu bubuk kopi di atas patahan, baru setelah itu teteskan atau oleskan lem di atasnya, tunggu sampai kering, dan… patahan tersambung dengan begitu eratnya.
Teman si teknisi juga menambahkan, jika tidak ada bubuk kopi, tisu dan serbuk tanah juga bisa digunakan. Namun, tambahnya, cara ini biasanya hanya digunakan pada penyambungan yang menggunakan lem Power Glue, lem Korea (lem murah serbaguna seharga RP5.000 yang banyak dijual di jalan-jalan), serta lem besi. Bubuk kopi dan tisu untuk memperekat sambungan pada benda-benda berbahan plastik dan serbuk tanah untuk memperkuat sambungan pada besi.
Saya yang baru pertama kali mendengar tentang hal ini tentu saja bertanya mengapa bisa begitu? Mereka menjawab tidak tahu alasan pastinya, yang jelas cara ini telah mereka ketahui dan praktekkan sejak lama, dan terbukti khasiatnya, sambungan tak mudah patah kembali.
Si teknisi juga memberi tips lain, yaitu cara menghindari keringnya sisa lem yang tak terpakai (seperti diketahui, lem seperti Power Glue sangat mudah sekali kering sehingga biasanya hanya sekali pakai sudah tidak bisa digunakan lagi). Untuk menghindari hal ini, simpanlah lem di dalam kulkas segera setelah digunakan. Dengan begitu, menurutnya, sisa lem yang ada di botolnya akan tetap mencair dan bisa digunakan berulang-ulang, asalkan setiap kali pakai sisanya langsung kembali dimasukkan ke dalam kulkas.
“Ehm, tips yang sangat menarik, patut dicoba suatu saat nanti dibutuhkan” batin saya.
Bagaimana dengan Anda tertarik juga mempraktekkannya? Atau Anda sudah lebih dulu tahu tips ini?
Semoga bermanfaat…
Salam….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H