musim hujan tiba saatnya..
tapi api ini mendidih penuh tanggung jawab..
membara penuh cinta pada dirimu dan sesama
saat air bah datang...
berkat dari atas..
sungai menjadi lautan sampah ..
coklat susu yang ditumpah di aduk tercampur membawa bencana..
di saat semakin membesar..
tapi dengan sepenuh hati ..
kau korbankan diri...seolah kau tak pedulikan jiwaragamu..
demi kemanusiaan,, kau relawan sejati yang tak bisa di nilai dari apapun..
saat kekasihmu harus kau tinggalkan di malam minggu demi korban bencana...
kau selalu betah begadang..
berjaga demi kami yang rawan bencana ..
air yang tak bisa menunggu..
kapan saja kau selalu ada di hati..
saat di butuhkan untuk sesama..
tanpa pamrih.. hingga nyawamu taruhannya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H