Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Pergi Mentariku

17 November 2020   06:48 Diperbarui: 17 November 2020   06:50 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mentari pagi (Dokpri)

Tetaplah disini mentariku.. 

Di hatiku yang merindukanmu.. 

Bersama butiran harapan pagi.. 

Seberkas cahaya fajar yang menyilaukan hatiku..
Jangan pernah ingin pergi mentariku..
Meski selalu ada sakit yg kau rasa karena diri ini...

Tak mudah.... Mengumpulkan butiran harapan yang mengkristal.. 

Terkumpul dan meresap ingatanku mentariku.. 

Meski kau kadang menguap kembali seperti embun.. Dan masih ku rasakan kehangatannya
Akupun tahu begitu sering kau terluka 

Kau rawat aku dengan sinarmu yang menyilaukan itu..
kumohon jangan pernah berubah mentariku..
Tetaplah jadi dirimu dengan seluruh cinta yg kau punya..

Maafkanlah... Ribuan butir dosaku..
Untuk seluruhku yg tak sempurna
Atas segala egoku yg tak jua mereda

Ampuni aku mentariku.. Karena belas kasihmu memeberi semangat baru bagiku..

Terima kasih untuk kesabaran yang kau punya, yang buatku ingin tinggal dihatimu selamanya

Kau setia.. Menangig janji di tugu Kartonyono ini
Karena sungguh aku ingin cinta yg tak akan lagi kusesali kehadirannya.. Dalam diam ku sujud padaNYA agar cintaku tak terputus oleh waktu.. 

Saat ku tunggu lagi mentariku terbit.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun