Saat dia mengendap-endap tuk mengisi temboloknya..
Yang kosong.. Sambil bersendau gurau dengan temannya sebelum mentari terbit..
Berlomba.. Mengais dan terus mengais..
Tak pedulikan sekotor apapun...
Saat terusir kau Bersembunyi dari balik gelap...
Yang memancar telanjang tak tersentuh cahaya
Sesekali sendiri menatap sepi
bernyanyi bersama kicauan burung lain..
Tentang sepi saat kusapa senyummu yang ramah
Soal rindu di hati yang meluap-luap bak air mendidih tuk melawan dinginnya hatimu
Tentang cinta yang diam..
Dikerangkeng alam nyata di antara alam maya yang masih misteri..
Kembali ku mengendap di balik sunyi.. Ku ujubkan padaNya..
Agar rindu terbalas oleh alam..Berkendara menembus gelap.. Menuju seberkas sinarK agum menatap menyilaukan hatiku
Jernih bintang yang meratap, bergiliran tak terjadwal.. Soal rindu di dada yang menggebu...
Saat ku coba titipkan Burung terbang agar kau tangkap ...
Namun ia menolak 'tuk disakiti ...
Dan cinta pergi untuk kau kejar ...
Namun tak layak
untuk kau koyakkan keagunganNya ...