Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kembali Menunggumu

6 Oktober 2020   06:17 Diperbarui: 6 Oktober 2020   06:23 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat kembali ku menunggumu.. 

Bersama hiruk pokoknya kota ini.. 

Bau keringat para pengendaranya yang tertera angin pagi.. 

Semilir semakin kencang membawa hangatnya mentari.. 

Merekah memenuhi semangat hatiku.. 

Membara.. Tuk beraktifitas  kembali.. 

Menepati janji.. 

Di barat tugu Gading.. 

Prapatan Kartonyono... 

Saat ku kembali menyapa.. 

Pengayuh becak tua.. Bersendau gurau.. 

Menambah hari ini semakin membaik.. 

Silau mentari seakan memberi isyarat untuk.. 

Segera ke tempat kerja.. 

Saat ku menunggu.. mu.. 

Menunggumu dengan sabar hati.. 

Menunggumu bersama kicau burung.. 

Bergerak kesana kemari.. 

Dan warna-warni pesepeda jalanan.. 

Saat keluh nya menetes sederas.. Aliran sungai kasihMu.. 

Saat ku menunggumu.. 

Menunggu... Untuk beraktivitas kembali..

Saat kembali keluh penjual sapu bersepeda.. 

Mengusap keluh nya yang bercucuran.. 

Dengan sepeser uang di tangan... 

Kembali ku menunggu.. Mentari keputihan 

Dari timur tugu Kartonyono.. 

Dan semakin meninggi... 

Menjauh dariku... 

Aku yang masih duduk.. Disini.. 

Tiba-tiba.. Ada sebuah  Chat di WA.. 

Masuk di relung hatiku.. 

Kau akan datang.. 

Saat gadis cantik berkacamata.. Duduk di belakang

Dari timur ke arah barat.. Menambah silaunya hatiku.. 

Saat ku menunggumu si Kuning... 

Ini WA terakhirmu saat  ku lihat dari sopirnya.. 

Memang kau tak muda lagi... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun