Pucat pasi iba ku dermakan baju ku..
Ku tatap lurus kupandang mentok di pertigaan lagi..
Saat... Pemulung tua terseok- kelelahan memeras keringatnya mengucur deras..
Sepeser uang di kaki ku..
Kulihat kebawa melepas egoku ku ambil sepeser uang dua sisi kehidupanku yang peddih bergulat..
Iba, peduli akan berapa teasinhnya dirimu Bapak..
Kutatap lurus..
Kembali di perempatan jalan..
Hatiku yang tertinggal perempuan gemuk menutupi sinarmu mentari yang meninggi..
Ingin ku bidik.. Ku berikan hatiku.. Untukmu..
Dalam labuhan bahtera kasih kita..