Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keluarlah dari Handphone-mu

26 September 2020   05:47 Diperbarui: 26 September 2020   05:51 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlihat seorang pemuda banyak teman.. 

Ribuan jumlahnya.. 

Bahkan.. Dari seluruh dunia dia kenal.. 

Entah itu nama asli atau palsu dia dapatkan... 

Kawan kau sudah sadar... 

Sekitarmu aku masih di sini.. 

Sejenak kau memandangku.. 

Senang senyum tipis... 

Sesekali kicauan mu memenuhi sosial media... 

Sesekali kau sampai level tertinggi.. Di Game android mu.. 

Sesekali kau jadi juara dalam pertandingan virtual itu.. 

Sesekali kau beruang melimpah dengan Game itu.. 

Kawan semua semu... 

Kita yang disini... Ada dan nyata... 

Ayo kuras keringat kita... 

Kenang masa muda kita ukir prestasi tuk perkuat otot.. 

Bukan sekedar perkuat dopamin yang tinggi.. 

Zona nyaman yang memanjakan diri.. 

Temanmu sudah berlari kencang di luar sana.. 

Bergulat dengan alam...mendaki di gunung tertinggi

Meski kau berhasil di level tertinggi Game Virtual mu.. 

Bukankah kita bersahabat kawan.. 

Apakah sahabatmu hanya di dunia yang semu itu.. 

Hanya lewat persegi panjang diagonal 5-10 inci ini

Ayo kuras keringat mu... 

Ayo olahlah tubuhmu... 

Rendahkanlah dopamin dalam tubuhmu 

Bangkitlah dari tempat ternyamanmu

Berbaliklah padaNYA

Bukan prestasi semu yang menjadi juara.. 

Tapi kerjakeras yang tahan banting.. 

Hingga kau dan aku tak menyerang 

Hingga kita bertemu di alam fana... 

Bukan di dunia maya.. 

Yang semu ini.. 

Bukan sekedar kata kosong yang tak bertuan.. 

Dan kicauan burung pagi... Kemalasan.. 

Takut akan mentari yang bersinar.. 

Nikmatilah panasnya mentari... 

Atur kembali... Semuanya.... 

Jangan hiraukan kicauan orang lain yang negatif.. 

Berpikirlah positif.. 

Berkawan lah dengan alam dan sahabat nyatamu.. 

Hiruplah udara segar diluar sana.. 

Hutan dan tanah lapang yang luas bukan lewat virtual.. 

Suara nyanyian burung dan hewan lainnya... 

Bukan suara rekamannya... 

Gunakan gadgetmu dengan baik diriku yang kecanduan.. 

Pegang tanganku 

TanganNya

Bulatkan tekad.. 

Lihatlah keindahan alam ini.. Dan isinya.. 

Bukan isi alam kesenangan yang semua di genggamanmu itu... 

Terimakasih pagi.. Kau ingatkan aku lewat sahabatku dan teman alamku 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun