Kaki kecilmu..
Mulai menapaki. ..
Jengkal demi jengkal kehidupan ini..
Selangkah demi selangkah..
Terus bertumbuh bersama..
Arus kendaraan..
Waktu yang terus berdetak..
Sesekali kau terjatuh..
Bertekad tuk bangkit kembali..
Menghancurkan dan mengikis.. Kemalasan diri..
Tanpa alas di kakimu..
Kau rasakan kerasnya batu demi batu yang tertata rapi oleh yang penguasa kehidupan..
Tinggal kerja kerasmu..
Keluhmu yang dipertaruhkan..
Dari jengkal-jengkal kesuksesanmu kelak..
Dari mimpimu.. Tak beralas kaki...
Kau tahan derita kedua orang tuamu..
Kau tancapkan petuah-petuah mereka..
Tanpa alas kaki...
Betapa kerasnya hidup ini..
Kau pasti.. Buka jalan...
Tuk takhlukkan dunia ini..
Menanam benih dari kebaikan orang tua dan pahit ketirnya dunia ini..
Dengan alas kaki... Rasa sakit itu berkurang..
Tapi jangan kurangi semangatmu tuk keluar dari zona nyamanmu..
Tak cukup berpuisi kosong menyemangati orang lain tapi..
Diri ini masih berjalan dalam roda-rida lingkaran kemalasan diri..
Biarkan mentari pagi ini merekah bersinar dengan indahnya..
Burung -burung berkicau riang menyambut..
Awal hari yang cerah..
Selamat pagi..
Selamat beraktivitas...
Dengan beralas kaki tanpa alasan kemalasan diri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H