Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tiga Becak...

26 Agustus 2020   06:27 Diperbarui: 26 Agustus 2020   06:21 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebelum kau merekah.. Mentari ku

3 pengayuh becak motor.. 

Menunggu rindu para penumpangnya.. 

Sabar menanti di barat tugu Kartonyono.. 

Tak mengenal usiamu.. 

Kau tetap tangguh mengayuh.. 

Demi sesuap nasi... 

Dari jasamu.. 

Dinginnya pagi tak kau pedulikan... 

Demi keluarga yang menunggumu di rumah.. 

Juga cucu yang kau cintai.. 

Dengan keramahan mu.. 

Ngangeni hati yang saat ini.. 

Ku tunggu.. Di pangkalan depan Ros-In.. 

Senyummu yang lebar saat satu persatu bus.. 

Mengangkut harapanmu dengan sepeser uang kertas.. 

Dari para penumpangnya.. 

Entah seberat apapun yang di bawa.. 

Dengan tarif yang biasa.. 

Sebelum mentari merekah

Pagi kemanakah engkau.. 

3 pengayuh bentor... 

Ngangeni hati... 

Yang berdiri tegak meski rambutmu tak mengitam lagi.. 

Sekarang mentari sudah tinggi merekah.. 

Panasnya memberikan jiwa tak patah ara.. 

Menunggu satu penumpang yang tersisa.. 

Sementara rekanmu mbah sudah.. 

Pergi tak sabar tuk bertekun sepertimu... 

Sesekali kau trima.. Tumpukan kardus bekas.. 

Untuk sesuap nasi pagi.. Ini.. 

Meski keluh telah berkejar-kejaran dengan waktu dan bus kota.. 

Kosong pelanggannya.. Di era pandemi ini.. 

Tapi kegigihanmu.. Mengalahkan mentari yang terbit pagi.. 

Dan pengamen yang menunggu bus yang datang.. 

Bersama sambilan mu membersihkan sampah kota ini. 

Yang semakin Ngangeni ati.. 

Di kota Ngawi yang Ramah.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun