Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau Menemaniku

3 Agustus 2020   21:39 Diperbarui: 3 Agustus 2020   21:43 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kabut menutupimu sore tadi.. 

Saatku  kayuh sepedaku.. 

Keringat bercucuran.. 

Di gelapnya malam dan puluhan lampu malaam ini.. 

Tanpa harus ku hitung cahayanya.. 

Kabut masih menutupimu..

Tapi cahayamu malam ini.. 

Memberi semangat taburan bintang.. 

Yang berjuang tuk menampakkan sinarnya.. 

Kalahkan sinar puluhan lampu malam.. 

Puluhan ribu lampu hias menyambut HUT RI yang meriah.. 

Sepanjang lorong-lorong jalan ini.. 

Masih berkabut kau menemaniku sahabat bintangku.. 

Meski aku sangat bulan... 

Terhalang kabut awan.. 

Kabut hati manusia yang kesepian malam ini.. 

Mengapa kau kalut akan kesepian hatimu.. 

Ingatlah kau tak sendiri.. 

Aku masih menemanimu.. 

Dengan ada bintang yang terhibur  dan terhibur indah... 

Aku sangat bulan utuh.. 

Ingin kusapa.. Dirimu yang rindu kehadiran Ku.. 

Bersama ku ajak hewan malam.. 

Di sepinya angin tapi udara untuk masuk .. 

Masuk ke ruang dan relung hatimu sambil ku selipkan pesan bara kecil.. 

Kutitipkan pesan lewat udara.. Yang meresap  bersama dingin nya malam.. 

Sejuknya di ruang hatiku.. 

Terimakasih yang bintang malam kaun menemaniku... 

Sekarang sinarmu kurasakan hangatnya.. 

Terangnya yang berpengaruh pada alam sekitarmu.. 

Terangmu.. Membuat si bintang kecil riang.. 

Tapi mengapa teman-teman tak kau ajak serta kawan.. 

Dimana mereka.. Saat sanG bulan berhasil.. 

Menampakkan sinarnya.. 

Tampak pada warna-warni bias cahayamu.. 

Trimakasih rembulan ku yang indah.. 

Bersih sinarmu menyapa kesucian hatiku malam ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun