Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pemancing Malam

21 Juli 2020   22:22 Diperbarui: 21 Juli 2020   22:12 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sahabat malam telah larut...

Binatang malam mulai mengais makan. 

.. Ikut berjaga dalam kesunyian..

Menjadi satpam kalau ada pencuri hati ini.. 

Yang menyerang dan mencuri kedamaian malam

Saat usai hujan. .. 

Mendinginkan badan ini.. 

Tapi pemancing malam.. 

Mencari kepuasan nya untuk menantang malam

Mencari ikan yang lapar..

Mencari sungai agar selalu aman.. 

Oeh tangan orang yang tak bertanggung jawab..

Membunuh koloni ikan yang beraneka macamnya

Biarkan sangat malam menyelimuti kehangatan yang pemancing hobi.. 

Sang pemancing malam... Tak peduli semakin dingin.. 

Menyerang menusuk tulang tubuh mereka... 

Apa yang membuatmu puas..

Apa yang menuntutmu untuk bertahan di pinggir sungai dong dani ini... 

Tak seperti mereka yang selalu merapat di angkringan... 

Terusik kalau malam telah larut.. 

Oleh sang waktu... Yang tak mau Berhenti.. 

Tak bosan-bosannya kau menantang malam

Bergulat dengan malam dan menguji kesabaranku.. 

Tak hanya melawan dingin... 

Tak hanya melawan sepi ikan yang makan umpanmu... 

Bersama 5 temanmu..mencoba untuk bersahabat dengan malam.. 

Biarkan malam selalu memberi kehangatanmu

Memang tak ada yang melarang... Polisi jelas tak akan membubarkanmu.. 

Asal kau tahu akan rumahmu.. 

Esok mengais dan mencari sesuap nasi untuk keluargamu..

Ada yang indah dan lampu pelampungmu yang menyala di tengah sungai yang tenang... 

Bersama air sungai yang menghangat di malam hari.. 

Sangat dalam... Moga tak kedinganan.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun