Ketika petang..
Menyatu dengan alam..
Senjaku terlukis dengan indah..
Penyegar di kala kepenatan terasa membelit..
Di mendungnya hati ini..
Terpancar dari segala air mukaku..
Tediam sepi.. Bersama nikmatnya senja..
Terlukis indah..
Di depan mataku..
Tanpa kerjasama awan putih dan biru..
Senja ini tak muncul dengan indahnya..
Tinggal diriku yang harus mencerahkan hatiku..
Dengan segala jalan pemecahan yang terpancar indah dalam lukisan senja hati ini..
Di sore yang penuh dengan arus kendaraan yang tak putusnya..
Selalu sili berganti memadati kota ini..
Rasanya seperti hari biasanya di tengah pandemi ini..
Gerombolan pemuda bersepeda mewarnai kota ini silih berganti.. Memperpadat arus jalan yang menghitam tak ada hentinya..
Memperindah suasana lukisan senja ini. . .
Seakan kota ini hidup kembali yang tetap menjaga zona aman hijau nya..
Daun.. Yang tertera angin..
berguguran menguning .. Sore ini.. Jatuh kepangkuan ibu pertiwi
Yang tersenyum ramah.. Seramah kota ini..
Tetap jaga kesehatan sahabat agar lukisan senja ini tetap terjaga dengan indah..
Dengan indahnya..
Bersama senja yang terlukis seperti lautan awan..
Yang bersinar indah.. Sebelum malam mendominasi kegelapannya...
Syukur terucap ya Bapa termakasih senjaku...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI