Di perempatan Kartonyono...
Miris rasanya.. Saat dia sudah mengencangkan perutnya...
Sepagi ini belum terisi sesuap nasi pun
Dari kejauhan kutatap penuh iba..
Itu pemulung yang sering ku jumpai..
Dan sepagi ini harus bergulat dengan sampah tuk isi perutnya...
Mata teralihkan saat si kuning menghampiriku kesekolah semoga banyak sesama yang peduli diantara mereka yang sibuk bergulat dengan waktu.. Serta uang... Segepok... Tuk menyambung hidup..
Terimakasih saudara yang sangat peduli..
Denganmu yang memungut sampah manfaat
Tuk menyambung hidup.. Di tengah pandemi ini..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H