Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kicau Burung

28 Mei 2020   07:15 Diperbarui: 28 Mei 2020   07:06 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat pagi.. Kawan

Selamat pagi.. Bapa.. 

Selamat pagi.. Hari yang baru.. 

Selamat pagi sayang nanti jauh di sana.. 

Yang masih berdiam.. 

Di balik status WAmu

Bersembunyi di balik kabut.. 

Seperti mentari yang bersembunyi di balik kabut hari ini.. 

Selamat pagi kicauan mu yang tak henti setiap pagi.. 

Burung cinta keponakanku. 

Selalu indah.. Di dengar.. 

Berisik dan belajar.. Ciri khas suaramu.. 

Selalu meniru burung lainn.. 

Tapi burung derkuku yang tak mau kalah menyambut pagi ini.. 

Agar tak ketinggalan menyapa mentari yang 

Bosan berselimut embun pagi ini..

Dingin pergilah.. 

Kesana sapa dia yang jauh yang tak merasakan cintaku padanya.. 

Yang sudah bosan dengan omong kosongku.. 

Janjinya sebatas mimpi palsu.. 

Seperti bintang yang tak pernah ku lihat jatuh.. 

Mendoakan agar.. Harapan segera tercipta... 

Lovebird berhenti berkicau.. 

Sejenak.. Lapar.. Karena tuannya tertidur pulas.. 

Tak bangun.. Dari mimpi indahnya... 

Moga di hari ini banyak hal baru..dari satu impian kun terwujud di hari ini.. 

Kusapa.. Mentari yang akan.. Bersinar  jenuh selalu di sembunyikan kabut.. 

Dengan sabar.. Saat angin kencang menyingkirkannya pada waktu.. 

Dan jam yang semestinya.... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun