Sejuk rasanya pagi ini
Tanpa mentari yang bersinar..
Seperti biasa bus kecil yang mampir sejenak..
Menawari.. Jasa...
Yang bukan tujuanku..
Di barat Kartonyono...
Mentari masih berselimut awan kelabu
Yang tak mau menampakkan sinarnya..
Angin alami berhembus sepoi basah..
Membawa uap air yang ingin ku sampaikan
Pada hari.. Atas semangat pagi kota ini...
Seperti kipas angin dan suara bentor yang bergantian..
Arus kendaraan yang sejenak berhenti dan terus ketempat
Tujuannya mencari sesuap semangat..
Sesuap nasi dan hasil tuk esok hari..
Yang memancarkan sinarnya..
Sayang angin tak mampu merayu mentari tuk beranjak dari slimut awan yang pekat..
Hanya mengintip saja..
Ketika raga ini tak berkeringat selesai mengayuh sepeda pagi..
Tapi arus kendaraan tak mau berhenti.. Saat di rumah saja...
Dan berhenti sejenak di traffic light
Tiba-tiba terhenti lah carry kuning yang mengantar ku ke tempat.. Tujuan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H