Siang di kejar sore...
Mentari berkejaran dengan waktu..
Tertutup mendung pekat sore ini..
Daun berguguran diterpa mendung pekat..
Tak sabar hatiku menanti hujan..
Kepenatan diri mengumpul menggumpal...
Ingin di peras.. Keringat yang menetes di badan basahi baju yang bau.. Kotoran
Kotoran yang harus terus di bersihkan..
Dibersihkan agar bumi ini lekas sembuh..
Pulih segera.. Dengan kedisiplinan manusianya..
Di rumah saja.. Butuh kesabaran dan ketabahan diri..
Bukan kepenatan yang harus di ekspresi perlakuan yang negatif..
Bersabar untuk semakin rendah hati..
Bertekun untuk menekan kebebalan diri..
Bertahan untuk murah hati...
Tapi perut harus tetap terisi makanan yang bergizi..
Ada jalan yang berlubanh hatus dirimbun oleh hal yang positif..
Agar tak lubang kembali..
Awet tahan lama untuk masa depan yang lebih baik..bersyukur atas kesejukan setelah hujan..
Menjernihkan pikiran yang seperti benang kusut
Terurai dengan usaha kesabaran dan ketekunan
Menghacurkan kemalasan diri.. Biarkan daunbtua jatuh..
Tak usah dimarahi.. Daun itu jatuh..
Tak perlu dikeluhkan..
Meski esok panen daun kering lagi..
Yang malam ini basah menyapu nya dengan sabar..
Tekun karena lengket dengan tanah dan batu yang menghambat..
Tuk terkumpul.. Dan jangan di bakar...
Biarkan menjadi humus dan pupuk bagi tanaman..
Dan itu harus tertanam dalam diri untuk memupuk nya dengan kepastian.. Kepositifan diri agar esok lebih baik..
Cepat pulih bumi ki yang indah.. Karena udara segar selalu kuhirup.. Nafas kehidupan.. Dan pencemaran berkurang sangat drastis..
Plastik sudah berkurang sangat banyak..
Biasanya plastik menumpuk menggunung..
Sekarang gunungan daun basah.. Lengket.. Dengan tanah..
Basah bukan sekedar basah..
Tapi... Keberhasilan nya tuk menjadikan pohon semakin menjulang menantang langit..
Berbuah dan melindungi bumi ini dari oksigen yang melimpah..
Oksigen melimpah semua orang sehat.. Selalu.. Bersama sinar mentari pagi..
Cahaya rembulan malam.. Yang hangat
Di temani ribuan bintang.. Di langit yang bersih
Banyak mimpi yang harus diraih.. Di atas sana..
Sudah banyak yang berkorban...
Hargai pengorbanan daun kering yang basah..
Teman ,sahabat ,paramedis yang rela berkorban bersama bayinya..
Moga esok lebih baik untuk negeriku.. Berekspresi lah secara positif.. Kreatif dan inovatif untuk sesama..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H