Sat sore berganti petang..
Terbuai ramai dan sibuknya kendaraan.. Hari ini
Aku yang di depan semak melihat arus kendaraan bermotor..
Mengejar saudara kami yang berbuka.. Puasa..
Indahnya.. Dalam balutan damai..
Di tengah pandemi ini..
Di semak belukar ini ada kesejukan hati..
Terpancar.. Wajah riang.. Dan gembira seorang anak kecil.. Membatalkan puasanya..
Memang tak ada senja yang ku nanti tapi kedamaian tercipta..
Dalam doa yang setelah seharian berpuasa..
Menahan lapar..
Berpantang dari kemarahan... Perdebatan yang panjang yang tak perlu di perdebatan..
Dalam olah rohani..
Jalani.. Dengan sungguh hayati..
Sampai menemukan Allah yang sesungguhnya..
Di lubuk hati yang paling dalam..
ketika sahabat yang masih bergulat dengan sesuap nasi..
Dari pekerjaan nya yang sesuai kehendakMu..
saat kemiskinan meluas.. Dan dermawan ikut berbagi.
. Dengan setulus hati membagikan makanan tuk berbuka bagi orang lain..
Bukan sekedar simbiosis mutualisme..
Tapi kepedulian dari lubuk hati terdalam sesama manusia..
Sebagai jembatan antara si dermawan dan si miskin..
Dalam ujian ketulusan hati..
Tuk berderma, berkorban untuk sesama yang membutuhkan..
Moga setelah ini saudara kami..
Lepas dari lilitan semak belukar keterpurukan hidup ini..
Dan ada yang membukakan lapangan pekerjaan..
Ukuran tangan untuk menyambung hidupnya.. Di dunia..
Agar impiannya yang bertaburan.. Seperti bintang di langit malam ini..
Esok terwujud bersama munculnya mentari pagi.. Kerja keras.. Pagi.. Bergulat dengan waktu..
Bangkit dari keterpurukan diri..
Tuk hidup lebih baik..
Menara kembali dari awal..
Memulai dari nol...
Dan tak jadi sampah masyarakat.. Di samping semak belukar ini.. Saat ku duduk
Ngawi, 14052020 petang hari
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI