Kau sudah meninggi menantiku
Tapi dia tak datang detik ini
Ku tunggu
Di barat tugu gading
Plasa dalam kenangan hati
Sabar.. Terus berdoa moga segera datang
Di perempatan ini ..
Ku menunggu sicarry kuning..
Hati mulai tak karuan
Tak terbiasa terlambat..
Mentari.. Mengejar siang..
Panas semangat membara.. Bersama arus kendaraan memadatkan perhentian Plasa..
Kartonyono dengan kesibukannya...
Kami yang menunggu sudah tak sabar...
Kami yang menunggu mengejar waktu yang telah terbuang..
Kami yang menunggu dengan sabar agar kau lekas datang
Di belokan sisi kiri kami.. Duduk..
Bersama gadis berkerudung merah.. Pagi itu..
Dan sepasang emprit yang bercanda tawa..
Sambil bergantian bisa engkel..
Datang kosong penumpangnya...
Di kejar pengayuh bentor tua..
Yang semangat nya luar biasa...
Mampu mengejar bis... berhenti..
Kemaren.. Pedagang tampa..
Hari ini si pengayuh sepeda.. Penjual sapu..
Mencari sesuap nasi.. Mengejar.. Waktu tuk dapatkan sepeser uang..
Di perut laparnya...
Akirnya... Kau muncul dari balik.. Traffic light
Di Kartonyono belok.. Kiri..
Plong hati ini.. Segera kami naik..
Bersama pensiunan yang sangat energik mengambil jatah gajinya..
Selamat pagi.. Pak pengemudi angkot kuning yang ku rindukan...
Dan menunggu kami saat pulang..
Sabar yang lain di rumah saja..
Sabar dengan dari sepeser uang..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI