Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerahnya Kartonyono

11 Mei 2020   08:04 Diperbarui: 11 Mei 2020   08:11 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awan hari ini seperti sisik ikan.. 

Terdengar suara air dari kamar mandi bekas restoran.. 

Ku tatap keatas mentari masih terselubungi.. Awan kelabu tebal.. 

Mengintip seperti gadis cantik di sebelah ku.. 

Menunnggu carry kuning langganan kami.. 

Sambil mengobrol dan sesaat pegang HP

Sesekali melihat ada kabar terbaru di media sosial.. 

Tak terusik pak bentor mengejar langganan nya

Saat si bisa kecil berhenti sesaat.. 

Cerahnya hari ini Kartonyono.. 

Saat ku menatap.. Kesibukan.. 

Yang selalu berambisi para pengendaranya.. 

Ketempat kerja dengan segala kesibukannya hari ini.. 

Hebat hatiku berkata"semangat tinggi mereka"

Yang selalu disiplin patuh taat akan aturan yang ada.. Tertib berlalu lintas

Bukan semata-mata sekedar tulisan.. Dan himbauan lisan... Merasuk kedalam lubuk hati yang paling dalam.. Melakukan.. Untuk kesehatan diri dan banyak orang.. Ingat orang di rumah.. 

Lengang.. Tetap dirumah saja.. 

Meski burung perkutut bercanda tawa tak peduli berjajar kumpulan becak motor.. 

Berjajar rapi.. Ber masker... Kain.. Menunggu giliran.. Penumpang datang... Saat satu persatu bisa kecil berhenti menurunkan penumpang.. 

Dengan dagangannya.. Ke pasar besar Ngawi

Namun sepi.. 

Hanya itu saja.. Satu bisa datang.. Dua tiga penumpang yang naik.. 

Kadang sama sekali tak ada... Dari jam lima pagi.. Sampai mentari tak muncul.. Sempurna.. Sabar ber pasrah padaNya.. Si pemberi rejeki.. 

Inilah karya, kerja dan usaha kami yang tersembahkan tuk diri, sesama, Engkau.. 

Kembali ku bersyukur berdoa.. Sejenak.. Tuk awali hari.. Sambil menghirup nafas dalam.. Hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun