Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Penjual Sapu

5 Mei 2020   22:09 Diperbarui: 5 Mei 2020   22:08 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap pagi kau mengayuh sepedamu 

Dengan semangat yang tinggi mengejar mentari pagi

Demi uang sepeser dan nasi bungkus.. Di pagi ini

Lewat Kartonyono.. Saat mentari meninggi di plasa

Yang tak kau hiraukan.. Disaat keroncongan perutmu.. 

Sesaat ada yang tak peduli.. 

Dalam hatiku terenyuh.. 

Atas semangat mu tak pantang menyerah.. 

Menghacurkan penyesalanmu di waktu mudah

Tak peduli keluh mu mulai bercucuran.. 

Tak takut esok makan apa... 

Kau yakin pasti siang nanti sapu-sapumu

Habis terjual.. 

Dengan belas kasih? Nya

Diantar temanmu yang menjualnya dengan menumpang di angkot tiap pagi.. 

Kau selalu melawan zona nyaman.. 

Mengupas dan mengelupas kemalasanmu

Mengikis kemiskinan mu. Yang kian meluas.. Dan menular.. Selain wabah ini.. 

Sepeda tuamu menjadi saksi bisu jerih payahmu

Sepeda tuamu.. Tak pernah mengeluh saat kau kayuh.. 

Itu penyemangatmu sampai tak bisa di kayuh

Dalam setiap doamu.. Agar tak cepat terhenti.. 

Moga kau selalu... Sehat.. Keluarga mu dirumah..  Menunggu.. 

Yang seakan tak peduli usiamu.. Bapak penjual sapu keliling.... 

Malu saat hanya meminta-minta.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun