Tak perlu tua atau muda daun pun akan jatuh
Tak perlu tua atau muda ranting pun mengering..
Tak perlu tua atau muda buah pun jatuh
Daun tua atau muda berguguran di terpa.. Angin..
Badai dunia ini
Ku pasrahkan pada misteri Mu
Bapa yang Maha Agung..
Hampir setiap hari bunga tabur menghiasi..
Jalan.. Berwarna-warni wangi.. Untuk kepergianmu selamanya..
Mengharumkan alam yang sedang berduka
Bumi ku memulihkan diri..
Dengan pandemi ini..
Moga badai ini segera.. Berlalu..
Surat untuk bumiku sudah mulai ditorehkan dalam berbagai artikel dan tindakan nyata
Pengisi permukaan bumi yang baik, solidaritas gotong royong..
Saling berbagi dalam derma dan kasih kepada sesama..
Usap tangis para buruh macet penghasilannya..
Menyayat hati.. Bumi kembali
Saatnya untuk saling membantu dengan apa yang kita bisa..
Usap tangis si miskin belum selesai sampai di sini..
Dalam keterpurukan ekonomi..
Moga mereka mendapatkan penghasilan dari keringat dan peluh ..
Mimpi mereka masih menggantung di langit..
Meski bunga tabur harim semerbak di jalan dan taman dunia ini..
Kembali tuk bangkit hadapi kenyataan sepahit apapun jua
Melangkah kedepan.. Hadapi.. Kumpulkan lidi- lidi persahabatan..
Bersihkan ketakutan..
Mencoba keluar dari nyamannya kemalasan..
Tetap beraktivitas di rumah saja..
Tetap semangat sahabat..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI