Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tergilas Etalase Harta Duniawi

29 April 2020   20:03 Diperbarui: 29 April 2020   20:02 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

suhu mulai memanas siang itu..

di sebuah etalase kampung nan ramah..

kontrakan demi kontrakan berhadapan yang sederhana

ada tujuan kesenangan semantara.. tergambar indahnya 

tujuan duniawi dalam gemerlap materi.. sesaat]

kumpulan tabungan usaha  terbuai silaunya.. materi..

daging tertusuk belumuran kecap dan pasta kacang lembut nan lezat..

berbulan-demi bulan terkumpul  hasilnya.. 

Bersama keringat bercampur keluh embun pagi menembus dinginnya kabut ..

sesaat tergilas etalase duniawi..

saat tersadar dalam keluhnya ada asset keturunan dengan cita-cita 

tuk taklukkan gunung yang menjulang tinggi

saat tergelimang harta  melimpah..

sehat terpancar dalam tubuhnya..

hasil perasan keringat bercampur keluh kerja terbayar lunas

dalam segepok uang..menjadi dasar segala sesuatu

dalam alam kebendaan yang menyilaukan mata

mengabaikan selueruh alam indra..

melupakan Nya.. dalam limpahan kekayaan duniawi..

saat lumbung harta melimpah 

barang-barang menyilaukan mata dengan kualitas tinggi

hidup hanya untuk kesenangan semata

dalam keluhnya seorang pemulung kembali terlintas 

mengusik tak henti-henti...

seharian mengepul,mengais sampah..

yang bias untuk menisci perutnya ..

tak bias diajak prihatin...

keluh dan keringat bahkan darah tercucur ..

dianggap pencuri… banyak orang.. curiga..

berpikiran negative padamu tapi ketabahanmu teruji

kerendahan hatimu membuahkan hasil

keteguhanmu pada kejujuran melimpahkan teladanNya

kepasrahanmu tak peduli tergilas  harta duniawi..

moga harta surgawi melimpah padamu bapak..

keoptimisanmu semua itu masih bias di ubah dalam kepasrahan dirimulah..

belaskasihMu tercurah dalam kemiskinannya..

kesederhanaanNya  terlihat dalam keterasingannya dalam keibaan orang lain..

diantara rekanmu yang tak jujur..

hidupNya lebih mapan..pengempul… 

gelas yang kau kumpulkan

kardus yang menggunung.. kau tukarkan dalam bentuk rupiahnya..

tuk makan sehari cukup.. untuk rejeki hari ini..

inikah kebahagiaanmu di level bawah Bapak..pemulung tua..

yang budiman...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun