suhu mulai memanas siang itu..
di sebuah etalase kampung nan ramah..
kontrakan demi kontrakan berhadapan yang sederhana
ada tujuan kesenangan semantara.. tergambar indahnya
tujuan duniawi dalam gemerlap materi.. sesaat]
kumpulan tabungan usaha terbuai silaunya.. materi..
daging tertusuk belumuran kecap dan pasta kacang lembut nan lezat..
berbulan-demi bulan terkumpul hasilnya..
Bersama keringat bercampur keluh embun pagi menembus dinginnya kabut ..
sesaat tergilas etalase duniawi..
saat tersadar dalam keluhnya ada asset keturunan dengan cita-cita
tuk taklukkan gunung yang menjulang tinggi
saat tergelimang harta melimpah..
sehat terpancar dalam tubuhnya..
hasil perasan keringat bercampur keluh kerja terbayar lunas
dalam segepok uang..menjadi dasar segala sesuatu
dalam alam kebendaan yang menyilaukan mata
mengabaikan selueruh alam indra..
melupakan Nya.. dalam limpahan kekayaan duniawi..
saat lumbung harta melimpah
barang-barang menyilaukan mata dengan kualitas tinggi
hidup hanya untuk kesenangan semata
dalam keluhnya seorang pemulung kembali terlintas
mengusik tak henti-henti...
seharian mengepul,mengais sampah..
yang bias untuk menisci perutnya ..
tak bias diajak prihatin...
keluh dan keringat bahkan darah tercucur ..
dianggap pencuri… banyak orang.. curiga..
berpikiran negative padamu tapi ketabahanmu teruji
kerendahan hatimu membuahkan hasil
keteguhanmu pada kejujuran melimpahkan teladanNya
kepasrahanmu tak peduli tergilas harta duniawi..
moga harta surgawi melimpah padamu bapak..
keoptimisanmu semua itu masih bias di ubah dalam kepasrahan dirimulah..
belaskasihMu tercurah dalam kemiskinannya..
kesederhanaanNya terlihat dalam keterasingannya dalam keibaan orang lain..
diantara rekanmu yang tak jujur..
hidupNya lebih mapan..pengempul…
gelas yang kau kumpulkan
kardus yang menggunung.. kau tukarkan dalam bentuk rupiahnya..
tuk makan sehari cukup.. untuk rejeki hari ini..
inikah kebahagiaanmu di level bawah Bapak..pemulung tua..
yang budiman...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H