Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Suara Indah Musisi dari Timur

9 April 2020   02:41 Diperbarui: 9 April 2020   02:33 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Begitu cepat kau tutup usia

Kasih putih dihatimu sekarang tak lagi ada

Saat Rona cintamu sudah terwujud

Dengan luka cinta yang kau hadapi lewat lagu

Dalam sedih tak berujung kau tetap tegar

Tak putus arah selagi masih ada waktu yang tersisa

Dalam menanti arah cinta

Tuk temukan sejatinya cinta

Saat sabda rindu ini membuat terpesona dalam manisnya coklat

Di cafe cinta saat bertemu dengan perempuan ku 

Apa kabar nona? Dalam rona cantikmu

gara gara kamu hatiku rindu

Cuma kamu pengobat luka cintaku

Saat kembali ke awal bulan Januari dari timur sinarnya

Tuk masa depan cinta yang merdeka

Ada pelangi harapan yang tercipta. . 

Hanya orang biasa dengan rasa kemanusiaan yang ter junjung tinggi.. 

Sekarang kau abadi dengan lantunan lagu cinta 

Luka cinta yang terobati.. 

Dengan romansa cintamu tuk masa depan 

Selamat jalan Glenn kau ku kenang 

Meski hanya lewat lagumu.. 

Menyentuh di relung hatiku yang paling dalam 

Mengangkat martabat manusia biasa yang penuh dengan dosa 

Selamat jalan pak Glenn fredy yang ku kenang sepanjang masa bersama adu rayu cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun