semua berjalan biasa saja
seakan mentari terbit tenggelam seperti sewajarnya..
pelan pelan senja yang mau menutup petang..
terlihat seperti biasanya..
sejenak berjalan biasa kadang dibawah berputar ke atas..
saat menggilas tanah yang berlubang,gelombang dan semulus hitamnya jalur tak berujung..
melewati pertigaan,perempatan,perlimaan,naik turun,berkelok-kelok dengan indahnya
Bersama kepolosan dirimu yang mengungkapkan..
rasanya saat terpendam dihati..
tak bisadi sembunyikan saat bersamamu
kau tak menghiraukan
saat si kucing mulai mencari jodohnya..
mengaung,mengeong membuat malam ini...ramai sejenak..
meski sulit ditebak kau menunjukkan hatimu yang mencintaiku
kangenku seolah kau tahu..
rinduku padamu seolah kehendakNYa ada di dirimu
lugunya kecantikanmu..kau tak kurus..
hatimu untukku?
moga dia lekas mempertemukan kita dalam segala situasi,,, apapun..
kupasrahkan padaMu Bapa yang mempertemukanku padanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H