Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sapu Lidi

27 Maret 2020   15:22 Diperbarui: 27 Maret 2020   16:29 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi Ini Pelepah Kepala  Tumbang Sendiri

Ku Potong,,, Pelan-Pelan..Yang Mulai Coklat Gelap

Sudah Lama Daun Mu Membesarkan Pohon Kelapa Ini..

Sampai Berbuah Beulang Kali..

Berlimpah-Limpah Buah Kelapanya..

Yang Enak Dan Bermanfaat Bagi Banyak Orang...

Trimakasih... Pelepah Kelapaku Yang Tua..

Tua,, Yang Masih Berguna.. Untuk Membersihkan Dari Daun-Daun Yang Jatuh Setiap Detiknya..

Sapu Lidimu Sunggup Sangat Bermanfaat Untuk Membersihkan Pekarangan  Kami Yang Kotor Dan Berkerikil..

Kau Bisa Masuk Ke Sela-Selanya Sampai... Tersapu Bersih...

Dari Pelapah Yang Panjang Berdaun..

Kupisahkan Lidinya Dari Daun Yang Kecoklat-Coklatan Di Makan Serangga...

Dengan Pisau Yang Tajam... Sampai Bersih..

Sampai  Terkumpul Segemgam Tangan Besar Ku

Di Ikat Menjadi Sapu Yang Kuat Dan Kokoh Untuk Membersihkan Daun

Bila Kau Hanya Satu Saja Rapuhlah Dirimu Tak Bisa Membangun Negeri

Bila Kau Sendiri Kau Tak Bisa Membersihkan Pekarangan Kami Dan Dunia Ini Dari Kekotoran Dosa

Kesadaranmu Untuk Bekerjasama Yang Kkoh Bisa Menjadi Semboyan Manusia..

Untuk Mengatasi Segala Masalah Dunia Ini..

Kami Makhluk Yang Harus Saling Bahu Membahu Untuk Selalu Bekerjasama

Bergotong Royong...Agar Dunia Ini Semakin,, Damai.. Bahagia..

Meski Harus Berkorban Harus Kotor..

Harus Berkorban Walau Patah.. Di Bentur Batu Dan Kerikil Yang Tak Begitu Besar

Yang harus rela berkorban untuk keInginan MembangunPerubahan Yang Besar,,

dengan mulai perubahan dan pengorbanan yang kecil dan sederhana...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun