Pagi Ini Pelepah Kepala Tumbang Sendiri
Ku Potong,,, Pelan-Pelan..Yang Mulai Coklat Gelap
Sudah Lama Daun Mu Membesarkan Pohon Kelapa Ini..
Sampai Berbuah Beulang Kali..
Berlimpah-Limpah Buah Kelapanya..
Yang Enak Dan Bermanfaat Bagi Banyak Orang...
Trimakasih... Pelepah Kelapaku Yang Tua..
Tua,, Yang Masih Berguna.. Untuk Membersihkan Dari Daun-Daun Yang Jatuh Setiap Detiknya..
Sapu Lidimu Sunggup Sangat Bermanfaat Untuk Membersihkan Pekarangan Kami Yang Kotor Dan Berkerikil..
Kau Bisa Masuk Ke Sela-Selanya Sampai... Tersapu Bersih...
Dari Pelapah Yang Panjang Berdaun..
Kupisahkan Lidinya Dari Daun Yang Kecoklat-Coklatan Di Makan Serangga...
Dengan Pisau Yang Tajam... Sampai Bersih..
Sampai Terkumpul Segemgam Tangan Besar Ku
Di Ikat Menjadi Sapu Yang Kuat Dan Kokoh Untuk Membersihkan Daun
Bila Kau Hanya Satu Saja Rapuhlah Dirimu Tak Bisa Membangun Negeri
Bila Kau Sendiri Kau Tak Bisa Membersihkan Pekarangan Kami Dan Dunia Ini Dari Kekotoran Dosa
Kesadaranmu Untuk Bekerjasama Yang Kkoh Bisa Menjadi Semboyan Manusia..
Untuk Mengatasi Segala Masalah Dunia Ini..
Kami Makhluk Yang Harus Saling Bahu Membahu Untuk Selalu Bekerjasama
Bergotong Royong...Agar Dunia Ini Semakin,, Damai.. Bahagia..
Meski Harus Berkorban Harus Kotor..
Harus Berkorban Walau Patah.. Di Bentur Batu Dan Kerikil Yang Tak Begitu Besar
Yang harus rela berkorban untuk keInginan MembangunPerubahan Yang Besar,,
dengan mulai perubahan dan pengorbanan yang kecil dan sederhana...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI